Suara.com - Kasus dugaan kekerasan terhadap karyawan di studio game Brandoville Studios kini perlahan mulai mendekati titik terang.
Beberapa petunjuk kini mengarah ke perempuan bernama Cherry Lai yang disebut-sebut sebagai pelaku utama kasus dugaan kekerasan tersebut.
Usut punya usut, Cherry Lai memegang posisi penting di Brandoville Studios.
Adapun keberadaan kasus kekerasan di Brandoville Studios terungkap kala seorang pegawai anonim mengeluhkan di media sosial bahwa dirinya menerima perundungan dari sesama pekerja.
Kini, Cherry Lai menjadi sorotan utama usai diduga sebagai dalang kekerasan di Brandoville Studios. Berikut profil Cherry Lai.
Ternyata istri CEO Brandoville Studios
Setelah ditelusuri, Cherry Lai adalah istri dari CEO Brandoville Studios, Ken Lai.
Cherry dan Ken Lai sama-sama menahkodai operasional di Brandoville Studios yang berpusat di Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Cherry juga punya peran penting di Brandoville Studios sebagai co-owner atau pemilik bersama.
Baca Juga: Siapa Cherry Lai? Istri CEO Brandoville Studios yang Diduga Siksa Karyawan
Sebelum terjun ke dunia produksi gim, Cherry diketahui menggeluti dunia multi-level marketing alias MLM, sebagaimana yang disampaikan oleh karyawannya, dikutip Suara.com pada Jumat (13/9/2024).
Istri Ken Lai ini juga diketahui merupakan seorang warga negara asing alias WNA dari Hong Kong dan mempunyai kewarganegaraan Kanada.
Bersama sang suami, Cherry Lai berhasil mengelola Brandoville Studios hingga ikut serta dalam menggarap berbagai gim ternama seperti Final Fantasy VII Remake dan The Last of Us.
Brandoville Studios di bawah nahkoda Ken dan Cherry Lai juga berhasil menyandang statusi studio animasi premium lantaran memiliki berbagai animator dan seniman Tanah Air yang berhasil menggarap gim-gim dengan budget produksi besar alias gim Triple A.
Sayangnya di tengah-tengah prestasi Brandoville Studios, Cherry Lai dituding memperlakukan karyawannya dengan semena-mena.
Awal mula Cherry Lai jadi terduga pelaku kekerasan di Brandoville Studios
Seorang warganet di akun media sosial X (sebelumnya Twitter) dengan username Bisher Dokkmak menulis sebuah utas yang mengungkap borok Cherry Lai.
Ia merangkum beberapa laporan anonim dari karyawan Brandoville Studios yang menerima kekerasan dari Cherry Lai.
"Ini menjijikkan dan harus ditangani di pengadilan, Cherry Lai dari Brandoville Studios melakukan kekerasan terhadap karyawannya," papar Bisher sekaligus melampirkan berkas laporan dari para karyawan Brandoville Studios.
Laporan tersebut mengungkap keluhan karyawan yang mengaku diminta untuk menampar pipinya sebanyak 100 kali dan direkam.
Bahkan, ada seorang karyawan yang mengaku dirinya tak diberikan izin istirahat saat mengandung.
Hingga berita ini ditulis, baik Cherry maupun Ken Lai belum angkat bicara soal kasus kekerasan tersebut. Brandoville Studios yang dikomandoi oleh Cherry dan Ken juga diketahui telah bubar sejak Agustus 2024 lalu.
Kontributor : Armand Ilham