Suara.com - Tamara Bleszynski belum lama ini mengunggah momen kala ia mengikuti upacara Piodalan di Bali. Terlihat aktris berusia 49 tahun itu ditemani sang putra, Teuku Rassya.
Tamara nampak anggun dan mempesona mengenakan kebaya warna hijau dipadu paduan obi atau selendang warna kuning. Sementara Teuku mengenakan kemeja lengan pendek warna hitam dan celana panjang.
Pada caption, Tamara menunjukkan rasa bahagia bisa ditemani putra pertamanya. "Matur Suksma anakku sayang @teukurassya telah hadir di hari baik ini, Piodalan. Semesta menyertai setiap langkahmu. Rahayu selalu," tulisnya, Selasa (10/9).
Mengenal Upacara Piodalan
Baca Juga: Dari Surga Menjadi Perkara: Sisi Gelap Booming Pariwisata Bali
Melansir dari laman Kemenag Bali, Piodalan adalah upacara pemujaan ke hadapan Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dengan segala manifestasinya lewat sarana pemerajan, pura, kahyangan pada hari-hari tertentu. Upacara Piodalan juga bermakna hari ulang tahun bagi pura.
Namun Piodalan bukan hanya soal ritual, tetapi juga momen sosial dan budaya yang mempererat ikatan masyarakat serta menjaga kelangsungan tradisi spiritual Bali.
Diketahui waktu pelaksanaan piodalan di masing-masing pura berbeda-beda. Ada yang memperingati Piodalan setiap enam bulan sekali, ada juga yang satu tahun sekali.
Makna dari Piodalan sangat mendalam, yaitu sebagai simbol penyucian dan pembaruan energi di tempat suci tersebut. Piodalan sendiri berasal dari kata "wedal" yang berarti keluar atau lahir.
Upacara ini dianggap sebagai momen penting untuk membersihkan dan memperbarui hubungan spiritual antara manusia dan kekuatan ilahi. Prosesi upacara juga mencakup pemujaan, doa bersama, serta persembahan yang berupa banten (sesaji).
Baca Juga: Heboh Pria Bali Ditangkap gegara Landak, Keluarga Raffi Ahmad Disentil: Ingat Sepupunya...
Upacara ini dirayakan seluruh umat Hindu Bali, terutama mereka yang terkait dengan pura tersebut, seperti warga setempat atau keluarga yang memiliki ikatan leluhur dengan pura itu.
Namun, para wisatawan atau non-Hindu juga dapat menyaksikan, selama mereka mematuhi aturan kesopanan, berpakaian yang layak, dan menghormati prosesi upacara.