Rieke Diah Pitaloka Lulusan Mana? Kritik Keras Wacana Program Pensiun Tambahan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 12 September 2024 | 16:26 WIB
Rieke Diah Pitaloka Lulusan Mana? Kritik Keras Wacana Program Pensiun Tambahan
Rieke Diah Pitaloka memiliki latar pendidikan yang cukup mentereng.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selebriti sekaligus anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menjadi sorotan karena melayangkan kritik keras terkait program pensiun tambahan pada pekerja yang baru-baru jadi pembicaraan publik.

Terlihat cukup emosional, kritik tersebut ia sampaikan dalam interupsi saat Sidang Paripurna, Kamis (12/9/2024).

Dalam kritiknya, ia mengungkapkan bahwa program tersebut bertentangan dengan Undang-Undang serta prinsip keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia.

Wanita yang kerap dipanggil “Oneng” ini juga menuturkan bahwa program yang dicanangkan oleh pemerintah justru semakin menyulitkan masyarakat.

Baca Juga: Riwayat Pendidikan Gus Ipul: Lulusan FISIP UNAS Kini Jadi Menteri Sosial

"Kami berpandangan bahwa khususnya Ayat 4 Pasal 189 terindikasi kuat bertentangan dengan amanat konstitusi dan terindikasi akan mengakibatkan tumpang tindihnya program pensiun yang telah dikelola dengan prinsip dana amanah dalam sistem jaminan sosial nasional," paparnya.

Sehingga, ia menggunakan hak suaranya sebagai anggota DPR untuk mengajak anggota legislatif lainnya agar menolak program tersebut.

"Kami memohon dukungan dari pimpinan dan anggota DPR RI untuk menolak terbitnya PP tentang program pensiunan tambahan, karena dengan rasa keadilan rakyat yang saat ini sedang kesulitan mencari pekerjaan bahkan rekrutmen CPNS saja berantakan pimpinan," pungkasnya.

Potongan video viral tersebut membuat Rieke Diah Pitaloka mendapat berbagai respons dari warganet yang sebagian besar mendukung pendapatnya.

Selain itu, warganet juga salut dengan Rieke Diah Pitaloka karena dianggap cukup berani dan menguasai materi saat Sidang Paripurna berlangsung.

Baca Juga: Gadai Emas Jadi Solusi Penyediaan Dana Cepat bagi Ibu Rumah Tangga hingga Pelaku UMKM

Profil dan Pendidikan Rieke Diah Pitaloka

Rieke Diah Pitaloka usai menyerahkan 20 karya intelektualnya ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). [dokumentasi Rieke Diah Pitaloka]
Rieke Diah Pitaloka usai menyerahkan 20 karya intelektualnya ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). [dokumentasi Rieke Diah Pitaloka]

Dr. Rieke Diah Pitaloka Intan Purnamasari, S.S., M.Hum., adalah seorang selebriti sekaligus politisi yang lahir di Jawa Barat pada tahun 1974.

Sebelum terjun ke dunia politik, Rieke Diah Pitaloka dikenal sebagai aktris yang sering muncul di layar televisi.

Salah satu acara televisi yang cukup mengangkat namanya ketika ia berperan sebagai Oneng di acara komedi situasi berjudul Bajaj Bajuri.

Rieke Diah Pitaloka juga dikenal cukup berprestasi selama berkarier sebagai aktris. Salah satu penghargaan yang telah diraihnya adalah nominasi Aktris Pendukung Terbaik di Piala Citra di Festival Film Indonesia.

Setelah sukses menjadi selebriti, Rieke mulai terjun ke dunia politik bergabung dengan PKB dan pernah menduduki jabatan penting sebagai Sekjen DPP PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin.

Namun, pada tahun 2008 ia memutuskan untuk pindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan ia juga memenangkan mengikuti kontestasi legislatif di Dapil 2 Jawa Barat pada saat itu.

Kesuksesan kariernya tentu tak luput dari latar pendidikan yang cukup mentereng.

Diketahui, Rieke Diah Pitaloka pernah sekolah di SD Yos Sudarso Garut, kemudian dilanjut ke SMP Negeri 2 Garut. Lantas, pada tahun 1990 ia melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Garut.

Selepas SMA, Rieke melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Indonesia dengan mengambil program studi Sastra Belanda dan lulus pada tahun 2000. Kemudian ia melanjutkan program Magister filsafat di universitas yang sama.

Tak berhenti sampai di situ, Rieke juga melanjutkan pendidikan S3 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan berhasil meraih gelar doktor pada tahun 2022.

Bahkan, disertasi yang ditulisnya juga berhubungan dengan kebijakan politik yang berjudul “Kebijakan Rekolonialisasi: Kekerasan Simbolik Negara Melalui Pendataan Perdesaan”.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI