Suara.com - Resistensi insulin adalah kondisi sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Kekinian, kondisi ini dikaitkan dengan risiko lebih dari 30 penyakit, termasuk diabetes, serta kematian dini.
Penelitian terbaru mengungkap bahwa dampak resistensi insulin jauh melampaui sekadar diabetes, mencakup berbagai penyakit serius lainnya.
Dikutip dari Medical Daily pada Kamis (12/9/2024), studi tersebut mengevaluasi tingkat resistensi insulin pada 429.159 peserta berusia 40 hingga 69 tahun menggunakan indeks TyG, yang mengukur kadar gula darah, lemak, dan kolesterol.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa resistensi insulin tidak hanya meningkatkan risiko diabetes, tetapi juga sejumlah penyakit lain seperti gangguan tidur, infeksi bakteri, dan pankreatitis.
Studi ini menemukan bahwa peserta dengan resistensi insulin lebih tinggi, yang diukur melalui indeks TyG, berisiko mengembangkan hingga 26 penyakit. Para peneliti juga mencatat bahwa resistensi insulin dapat meningkatkan risiko kematian, terutama pada wanita.
Selama masa tindak lanjut 13 tahun, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan satu unit resistensi insulin dapat meningkatkan risiko 18 persen untuk gangguan tidur, 8 persen untuk infeksi bakteri, dan 31 persen untuk pankreatitis.
“Setiap kenaikan satu unit resistensi insulin dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit, termasuk 65 persen peningkatan risiko gout dan 61 persen risiko dislipidemia,” kata Jing Wu, peneliti utama dalam studi tersebut.
Namun, resistensi insulin juga ditemukan mengurangi risiko mengembangkan lima penyakit, seperti anemia, penyakit Parkinson, dan osteoporosis.
Temuan ini akan dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) di Madrid, Spanyol. Penelitian ini menyoroti pentingnya deteksi dini resistensi insulin untuk mengurangi risiko berbagai penyakit serius dan kematian.
Menurut Jing Wu, hasil penelitian ini memberikan dasar bagi langkah-langkah intervensi dini untuk mencegah penyakit terkait resistensi insulin. Meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya menjaga kesehatan metabolik menjadi langkah proaktif dalam pencegahan penyakit. (antara)