Nel Appels sempat mengungsi ke kamp-kamp milik Spanyol-Jepang ketika Indonesia dijajah Negeri Sakura tersebut. Beberapa tahun di Indonesia, nenek Maarten kembali ke Belanda menggunakan kapal.
Mengingat masih ada kehidupan yang ditinggalkan di Indonesia, nenek Maarten kembali ke Indonesia. Lama hidup di sana, akhirnya mereka kembali lagi ke Belanda melahirkan ibu Maarten dan Maarten Paes pada 14 Mei 1998.
Dari kisah nenek Maarten itu bisa diketahui bahwa keluarganya ikut merasakan dampak perang. Bahkan ibu Nel Appels diketahui meninggal dalam perang dunia kedua tersebut.
Berpindah-pindah hidup serta merasakan dampak dan menjadi korban perang, Maarten menceritakan tidak ada rasa menyesal dari neneknya yang hidup dan tinggal di Hindia Belanda saat itu.
Dalam beberapa percakapan dengan neneknya ketika masih hidup, Maarten menyebutkan ada rasa hormat dan bangga dari neneknya bisa lahir di Indonesia dan besar di lingkungan budaya Indonesia.
Kepergian neneknya juga menjadi alasan Maarten memutuskan untuk menerima tawaran PSSI bergabung dengan skuad Garuda.
Hasilnya, bisa dikatakan luar biasa. Pertandingan debutnya, kiper FC Dallas ini mampu mencatat save empat kali dengan jumlah kebobolan satu kali kala menghadapi Arab Saudi. Pada laga kedua menghadapi Australia, Paes mampu melakukan save lima kali dari tendangan di dalam kotak penalti.