3 Contoh Ceramah tentang Maulid Nabi, Menyentuh dan Penuh Makna

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 11 September 2024 | 13:35 WIB
3 Contoh Ceramah tentang Maulid Nabi, Menyentuh dan Penuh Makna
Ilustrasi ceramah tentang maulid nabi. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Para muslimin dan muslimat yang kami hormati, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena pada hari ini kita masih diberikan kesempatan oleh-Nya untuk berkumpul bersama di sini tanpa ada halangan suatu apa pun.

Selanjutnya, salawat serta salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil menyebarkan agama Islam yang penuh rahmat.

Hadirin yang berbahagia, malam ini kita berkumpul untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang terjadi pada bulan Rabi’ul Awal. Peristiwa ini sangat penting karena merupakan kelahiran Nabi terakhir utusan Allah yang membawa agama Islam.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW membawa rahmat berupa agama Islam, yang mengubah keadaan dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh cahaya, sehingga kita dapat membedakan yang haq dari yang bathil.

Sebelum kehadiran Nabi SAW, umat manusia berada dalam kondisi yang buruk. Para wanita diperbudak, tradisi kaum jahiliyah merajalela, dan kesenjangan antara yang kaya dan miskin semakin lebar.

Dengan kedatangan agama Islam melalui Nabi Muhammad SAW, tradisi jahiliyah berubah total menjadi adat islami, menghilangkan penindasan dan perbudakan.

Menurut sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah, bertepatan dengan 20 April tahun 571 Masehi. Tahun Gajah dinamakan demikian karena pada saat itu banyak tentara yang mengendarai gajah untuk menghancurkan Ka’bah di bawah pimpinan gubernur Yaman, Abraha. Namun, rencana jahat tersebut gagal karena pasukan tersebut dihujani batu-batu kerikil oleh burung Ababil.

Hadirin yang berbahagia,

Baca Juga: Bacaan Barzanji Maulid Nabi Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya

Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim karena ayah beliau, Abdullah, wafat sekitar tujuh bulan sebelum kelahiran beliau. Ibunya bernama Siti Aminah. Bagi kita umat Islam, peringatan ini adalah saat yang tepat untuk meneladani akhlak mulia Nabi SAW dan menjadi panutan bagi mereka yang ingin bertemu dengan Allah SWT.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI