Suara.com - Tagar #prayforborobudur ramai di media sosial. Alasan tagar pray for Borobudur ramai di medsos adalah akibat rencana pemerintah yang akan memasang batu chattra di puncak candi terbesar di Indonesia tersebut.
Chattra merupakan payung bertingkat tiga yang dulunya diduga pernah terpasang di puncak Borobudur. Chattra juga dipercaya sebagai pelindung sehingga ditempatkan di puncak stupa.
Dugaan ini mulanya datang dari seorang insinyur Belanda, Theodore van Erp yang memimpin pemugaran Borobudur pada 1900-an. Saat itu van Erp menemukan kepingan – kepingan batu yang jika direkonstruksi diduga kuat merupakan sebuah chattra.
Namun, chattra tersebut kini hanya disimpan di Museum Cagar Budaya Borobudur karena dianggap tak memenuhi kriteria rekonstruksi secara arkeologis. Para arkeolog menganggap tidak pernah ada chattra di puncak Borobudur.
Baca Juga: "Ditahan" jadi Menseskab Meski Sudah Resign, Pramono Anung Curhat Dapat Tugas dari Jokowi, Apa Itu?
Kini polemik pemasangan chattra tersebut kembali mengemuka di media sosial lantaran Presiden Joko Widodo dikabarkan berencana memasang batu tersebut di puncak Borobudur.
Hal ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Pemasangan chattra hasil rekonstruksi van Erp juga pernah direncanakan bakal dilakukan pada Juli 2023 lalu namun ditolak oleh kalangan para arkeolog.
Melansir website resmi Kementerian Agama, pemasangan chattraatau payung di puncak stupa utama Candi Borobudur merupakan penyempurnaan akan keagungan candi Buddha tersebut. Sebab itu, sangat penting memaknai chattratidak hanya dari sudut pandang arkeologi semata, namun juga dalam perspektif spritualitas agama Buddha.
Demikian dikatakan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo. Menurut Wibowo, pemasangan chattra di puncak Stupa Candi Borobudur bagi para tokoh agama dan umat Buddha Indonesia, memiliki makna filosofi sebagai objek persembahan surgawi dan sebagai pelindung.
"Para tokoh agama dan umat Buddha sudah satu kesatuan pandangan bahwa kepingan batu-batu secara nyata ada dan ditemukan di Candi Borobudur," ungkap Wibowo di sela kegiatan media gathering Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) di Magelang, Sabtu (2/9/2023).
Baca Juga: KPK Disebut Gamang dalam Mengusut Dugaan Gratifikasi Pada Penggunaan Jet Pribadi Kaesang
Usulan untuk mengoptimalkan Candi Borobudur sebagai bagian dari lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) melalui pengembangan Kunjungan Wisata Religi Agama Buddha Indonesia dan Dunia ini disetujui Menko Maritim dan Investasi, Luhut. B. Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Usulan ini dibahas bersama dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan lima DPSP di hotel Plataran Borobudur pada 2023 lalu.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni