Suara.com - Kaesang Pangarep dihujani komentar miring setelah kedapatan muncul di podcast di tengah dugaan gratifikasi usai pamer gaya hedon naik private jet ke Amerika Serikat bersama sang istri Erina Gudono.
Meski jadi bulan-bulanan gegara gaya mewahnya, putra bungsu Jokowi itu justru terlihat santai saat muncul di Podkaesang Depan Pintu yang tayang pada Minggu (8/9/2024).
Dalam acara itu, Kaesang memandu acara bersama Kiky Saputri dan komika Fatih Andhika (Ate). Mereka berbincang dengan bintang tamu Verrell Bramasta. Pada momen tersebut, Kaesang nampak bercanda bersama ketiga rekannya.
Bahkan, suami Erina Gudono tersebut sempat melempar candaan kepada Kiky Saputri mengenai jalan singkat dapat jabatan.
Baca Juga: Irwan Mussry hingga Jusuf Kalla, Ini Daftar Artis dan Pejabat yang Punya Jet Pribadi
"Ini jabatan," kata dia sembari mengulurkan kedua tangan ke hadapan Kiky lalu tertawa.
"Aku gak mau kalau jabatan dikasih-kasih gitu, aku maunya berjuang dari bawah," timpal Kiky Saputri.
Kemunculan Kaesang Pangarep di podcast dengan ekspresi cengegesan nyatanya mengundang kekesalan publik. Di kala masyarakat menunggu klarifikasi soal private jet, Kaesang justru dinilai tak peduli. Tak ayal beragam komentar miring ditujukan kepada Kaesang.
"Setelah jet pribadi, dicari KPK, masih bisa podcast memang luar biasa," sentil netizen. "Enak banget dicariin KPK cengangas cengenges podcast," imbuh yang lain.
"Wow luar biasa, jet pribadi cuma angin lalu, gratifikasi gak berlaku untuk anak dan mantu presiden, sekalian aja Rafael Alun dibebaskan," sahut yang lain.
Baca Juga: KPK Tutup Rapat Pelapor Bobby Nasution Terkait Jet Pribadi
"Pinter ya Kaesang suasana jet pribadi jadi guyonan dan jabatan juga jadi guyonan," sindir netizen.
"Gak ada malunya masih bisa ketawa-ketawa padahal ada mahasiswa yang sampai kehilangan mata gara-gara dia," kata netizen.
Sebelumnya, KPK sempat menerangkan akan mengundang Kaesang untuk klarifikasi soal dugaan gratifikasi jet pribadi yang digunakan ke Amerika. Namun seiring berjalannya waktu, Direktorat Gratifikasi KPK batal memanggil Kaesang dan mengalihkan kasus itu ke Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM).