Inisiatif BEM KM UNISA Yogyakarta melalui agenda Unisa Green Day's mendapat sambutan positif dari DLH Sleman.
Eni Yualiani sebagai Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan DLH Sleman mengungkapkan, "Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Kami sangat mengapresiasi semangat mereka untuk berkontribusi."
3. Festival Eco Enzyme 2024
Beberapa waktu lalu, UNISA Yogyakarta juga berpartisipasi dalam Festival Eco Enzyme 2024. Kegiatan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori "Penuangan Cairan Eco Enzyme Oleh Perguruan Tinggi Terbanyak di Indonesia" digelar di depan halaman Fakultas Kedokteran UNISA pada 12 Agustus 2024 lalu.
Eco enzyme adalah merupakan produk fermentasi dari limbah organik dapur seperti sisa buah dan sayuran. Manfaatnya pun banyak, termasuk sebagai pupuk organik, pembersih alami, dan pengurai limbah organik.
Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat, mengungkapkan bahwa kegiatan hari itu tak hanya sebatas mengejar rekor, tetapi juga bentuk komitmen untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Pemanfaatan eco enzyme pun diyakini bantu mengurangi timbunan sampah organik.
"Darurat sampah menjadi masalah serius di Yogyakarta. Melalui Festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa UNISA serius dalam mengatasi masalah lingkungan dan mewujudkan kampus hijau," tegas sang rektor.
4. Lodhong Sisa Dapur (Losida)
Tak hanya sivitas akademika, UNISA Yogyakarta juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya lewat program pengabdian masyarakat bertajuk "Keluarga Lansia Sehat Fisik-Mental dan Berdaya (Klasikal-ya)" di Posyandu Lansia Aster, Bantul.
Baca Juga: Masalah Sanitasi Jangan Dianggap Remeh, Begini Cara Pemprov DKI Mengatasinya
Selain screening kesehatan, acara ini fokus pada pengelolaan sampah organik rumah tangga. Peserta mendapatkan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Losida alias Lodhong Sisa Dapur.