Bukan Cuma Soal Cinta: Kenapa Sih Susah Keluar dari Hubungan Toxic?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 07 September 2024 | 13:02 WIB
Bukan Cuma Soal Cinta: Kenapa Sih Susah Keluar dari Hubungan Toxic?
Ilustrasi curhat dengan teman. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sering kali, kita berpikir bahwa memberikan saran atau solusi adalah cara terbaik untuk membantu korban dating violence. Namun, Tara menekankan bahwa menjadi pendengar yang baik sudah sangat membantu. “Terkadang, kita tidak perlu memberikan solusi yang luar biasa. Cukup dengan mendengarkan dan memvalidasi perasaannya, itu sudah sangat berarti bagi korban,” ujar Tara.

Tara juga menambahkan bahwa korban kekerasan pacaran sering kali hanya butuh seseorang yang mau mendengarkan tanpa menghakimi. Mereka butuh ruang untuk mengekspresikan perasaan mereka, dan kadang, itu lebih penting daripada menemukan solusi instan.

Peran Support System dalam Pemulihan Korban Kekerasan

Penting untuk diingat, pemulihan korban kekerasan dalam pacaran adalah proses yang panjang dan kompleks. Sebagai teman, kita bisa menjadi tempat bagi mereka untuk berbagi perasaan tanpa merasa tertekan. Dukungan emosional yang konsisten dan tidak menghakimi dapat membantu korban merasa lebih kuat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam waktunya.

Selain itu, penting juga untuk mengetahui batasan diri. Jika kita merasa kewalahan, ada baiknya untuk mencari bantuan profesional, baik untuk diri sendiri maupun untuk korban. Mengarahkan korban kepada konselor atau psikolog bisa menjadi langkah yang lebih efektif, terutama jika situasi sudah semakin serius.

Jangan Ragu Untuk Berkata "Aku Tidak Siap Saat Ini"

Jika kita merasa tidak mampu menjadi pendukung yang optimal, Tara menyarankan untuk mengungkapkan perasaan kita dengan jujur. Katakan, “Maaf, aku sayang sama kamu, tapi saat ini aku merasa tidak bisa memberikan dukungan yang kamu butuhkan.” Dengan cara ini, korban akan memahami kondisi kita tanpa merasa ditolak atau diabaikan.

Pada akhirnya, menghadapi teman yang menjadi korban kekerasan dalam pacaran membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan juga menjaga kesehatan mental kita sendiri. Ingatlah, kita tidak harus selalu punya jawaban atas segala masalah. Terkadang, menjadi telinga yang mendengarkan adalah bantuan terbaik yang bisa kita berikan.

Baca Juga: Berdarah-darah Besarkan Iqbal Ramadhan, Machica Mochtar Tak Terima Anak Alami Kekerasan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI