Suara.com - Bodyguard Atta Halilintar baru-baru ini viral usai melakukan pengancaman terhadap wartawan. Lantas, bagaimana etika jadi bodyguard yang benar?
Momen pengancaman tersebut terjadi saat bodyguard yang diduga bernama Agung tersebut mengawal Atta dan Aurel di Polres Jakarta Selatan setelah melaporkan haters yang melakukan fitnah.
Saat melihat awak media, bodyguard tersebut melontarkan kalimat ancaman karena tidak mau wajahnya masuk televisi.
"Tolong jangan shoot saya. Sampai saya lihat ada muka saya di TV saya culik satu orang ya," ancamnya yang terekam dalam video tersebut.
Baca Juga: Bodyguard Atta Halilintar Dilaporkan Aliansi Jurnalis Video, Imbas Ancam Culik Wartawan
Namun, tak lama kemudian, bodyguard tersebut meminta maaf secara terbuka dan menjelaskan kalimat tersebut terlontar karena refleks.
Pengancaman yang dilakukan oleh bodyguard Atta Halilintar tersebut termasuk dalam tindakan abuse of power yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang pengawal. Berikut etika jadi bodyguard yang benar.
Pengertian Bodyguard
Bodyguard atau pengawal adalah sebuah pekerjaan dari suatu jenis instansi oemerintah atau organisasi swasta yang bertanggung jawab untuk melindungi orang kelompok dari segala bentuk ancaman berbahaya.
Baca Juga: Bak Bumi Langit, Beda Sikap Bodyguard Atta Halilintar dan Paus Fransiskus
Orang atau kelompok yang dilindungi bodyguard biasanya merupakan pejabat berpangkat tinggi, konglomerat, selebriti, atau orang berpengaruh lainnya.
Etika Menjadi Bodyguard yang Benar
Menjadi bodyguard bukan hanya soal memiliki fisik yang kekar saja. Profesi ini sebenarnya merupakan profesi terhormat yang mengemban tanggung jawab yang besar.
Oleh karena itu, etika dalam menjalankan tugas sebagai bodyguard sangatlah penting. Berikut ini adalah beberapa prinsip etika yang harus dijalankan oleh seorang bodyguard profesional.
1. Selalu waspada dan siaga
Seorang bodyguard harus selalu waspada terhadap situasi di sekitarnya. Tugasnya bukan hanya merespons ancaman, tetapi mencegah ancaman sebelum terjadi.
Hal ini membutuhkan keterampilan dalam analisis risiko dan kewaspadaan yang tinggi. Dalam situasi apapun, bodyguard harus mampu mengidentifikasi potensi bahaya dan segera merencanakan langkah pencegahan, baik di keramaian maupun di lingkungan tertutup.
2. Mengutamakan keamanan klien
Tugas utama seorang bodyguard adalah menjaga keselamatan klien. Semua tindakan yang diambil harus difokuskan pada melindungi klien, baik dari ancaman fisik maupun non-fisik.
Bodyguard harus memastikan bahwa semua gerakan dan keputusan yang dibuat bertujuan untuk menghindari risiko dan melindungi klien dengan cara yang paling efektif.
3. Menjaga kerahasiaan
Seorang bodyguard sering kali terlibat dalam momen-momen pribadi atau rahasia dari klien mereka, sehingga penting untuk menjaga informasi tersebut agar tetap tertutup rapat.
Etika kerahasiaan ini sangat penting, terutama ketika bodyguard bekerja dengan tokoh-tokoh terkenal atau individu dengan jabatan yang tinggi.
4. Menjaga kedisiplinan
Mulai dari menjaga kebugaran fisik hingga mematuhi protokol keamanan yang ketat, bodyguard harus menunjukkan tingkat kedisiplinan diri yang kuat.
Selain itu, mereka harus mampu bekerja dalam tekanan tinggi dan tetap tenang dalam situasi darurat, serta selalu mengedepankan keselamatan klien.
5. Keterampilan komunikasi yang efektif
Komunikasi yang baik adalah kunci dalam menjaga keamanan klien. Bodyguard harus dapat berkomunikasi dengan klien, tim keamanan lain, dan juga pihak eksternal dengan cara yang efektif dan profesional. Kemampuan ini sangat penting, terutama saat berhadapan dengan situasi yang memerlukan koordinasi cepat dan tepat.
6. Menghormati batas hukum dan etika
Meskipun prioritas utamanya adalah keamanan klien, bodyguard juga harus mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku. Mereka harus menghindari tindakan yang melanggar hukum, seperti penggunaan kekerasan yang berlebihan atau melanggar privasi orang lain.
Seorang bodyguard profesional harus berkomitmen untuk melindungi kliennya dengan cara yang legal, etis, dan penuh kehormatan.
Itulah ulasan mengenai etika jadi bodyguard yang benar. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas