Mencetak Inovator Muda di Sektor Pengolahan Air Masa Depan

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 06 September 2024 | 07:05 WIB
Mencetak Inovator Muda di Sektor Pengolahan Air Masa Depan
Perwakilan DKST ITB dan Coway Indonesia berfoto bersama dengan penerima beasiswa “Coway Future Water Scholarship”, dalam prosesi penandatanganan bertempat di gedung Research and Community Services (CRSCS) ITB Ganesha, Bandung. Ki-ka: Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D., (Direktur Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB) bersama penerima beasiswa; Putri Rachel Anaya Pasaribu, Faiz Syawel Avenzuhr, dan Alifia Indrasari Boemara, serta Tony Cho (Presiden Direktur Coway Indonesia). (Foto: Dok. Coway)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan pemurni air dan udara asal Korea Selatan, Coway kembali menggandeng ITB dalam kolaborasi pengelolaan Coway Water Quality Laboratory (WQL) yang telah terjalin sejak 2022.

Keberlanjutan kerja sama ini ditandai secara simbolis dengan penandatanganan “Coway Future Water Innovator Scholarship”, pada Jumat (23/8/2024).

Acara ini turut melibatkan Tony Cho, Presiden Direktur Coway Indonesia bersama Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D. selaku Direktur Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB.

“Kerja sama industri menjadi sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Mewakili Rektor, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., tentu saja saya mengucapkan terima kasih banyak atas kerja sama ini. Kemudian terkait beasiswa, mudah-mudahan setelah lulus mahasiswa-mahasiswa ini dapat menjadi duta bagi ITB dan dapat mengembangkan teknologi bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D., Direktur Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB.

Baca Juga: Wujudkan Ambisi Brew a Better World 2030: Multi Bintang Indonesia Fokus pada Pemberdayaan dan Keberlanjutan

Sebelumnya, pada 22 Agustus 2024, perusahaan pemurni air dan udara tersebut turut berpartisipasi dalam ITB CEO Summit 2024, acara yang ditujukan bagi para pemimpin industri, peneliti, dan startup untuk bertukar pikiran, menjalin kemitraan, serta memamerkan hasil riset dan inovasi terkini.

Pada diskusi panel kluster teknologi dan penyediaan air, Rahadian Isnoor, Chief of Service Division Coway Indonesia, memaparkan materi mengenai teknologi pemurnian air rumah tangga yang merupakan spesialisasi perusahaannya.

ITB melalui DKST–yang sebelumnya bernama Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK), memiliki andil besar dalam tonggak sejarah ekspansi Coway di Indonesia.

ITB sebagai institusi pendidikan terkemuka dan berpengalaman dalam penelitian air di Indonesia, melibatkan para ahlinya untuk mengembangkan proyek kolaborasi WQL.

Berbekal pengalaman lebih dari tiga puluh tahun di bidang pemurnian air, melalui kolaborasi ini, Coway semakin memperkokoh posisinya sebagai penyedia solusi bagi permasalahan air minum bersih di Indonesia lewat fasilitas analisis air dan water map.

Baca Juga: CEO Akari Tekankan Pentingnya Air Minum Bebas dari Kontaminasi Mikroplastik dan BPA

Diharapkan WQL tidak hanya berfungsi sebatas sarana edukasi bagi pelanggan Coway terkait kualitas air, namun menjadi pilar masa depan untuk lingkungan yang bersih dan sehat.

Coway Future Water Innovator Scholarship menjadi sorotan utama. Setelah menjadikan pemberian beasiswa untuk ITB sebagai program tahunan, kali ini beasiswa secara khusus ditujukan untuk mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan yang mendalami penelitian terkait pengolahan air.

Ada pun beasiswa ini telah diberikan kepada sepuluh mahasiswa berprestasi, di antaranya; Alifia Indrasari Boemara, Putri Rachel Anaya Pasaribu, Faiz Syawel Avenzuhr, Najla Mutiari Zalfa, Shafira Rafayola, Nidha Resti, Chresya Nauli, Adelia Pramesti, Ashifa Pramita Nurfitriani, dan Purify Rinukti Sabila Aji.

Rofiq Iqbal, S. T, M. Eng, Ph. D, Sekretaris Bidang Teknologi Transfer DKST ITB, mengungkapkan, sebagai peneliti yang terjun di banyak penelitian air bersih sedang bekerja sama dengan program studi teknik kimia di bidang membran, yang juga merupakan basic dari perusahaan pemurni air dan udara asal Korsel tersebut.

"Mahasiswa yang saya libatkan dalam beasiswa ini adalah mereka yang penelitiannya berkaitan dengan teknologi membran yang dapat menyaring kotoran seperti partikel halus dan virus dari komponen air. Kemudian karena penelitian itu membutuhkan biaya, kami berharap pembiayaan dari Coway, para mahasiswa terpilih dapat terbantu dan riset mereka,” imbuhnya.

Selain dalam bentuk beasiswa, perusahaan pemurni air dan udara asal Korsel tersebut juga memberikan donasi berupa water purifier dan air purifier yang ditempatkan di Masjid Al-Jabbar dan Gedung Kuliah Umum, yang masih berada di area kampus ITB Jatinangor.

Kegiatan ini sejalan dengan program CSR-nya yang menargetkan tempat ibadah serta area publik lainnya. Pemberian donasi diwakili oleh Dr. Dian Rosleine S.Si., M.Si., yang merasa keberadaan produk Coway sejalan dengan nilai sustainability dan konsep green building yang diterapkan di ITB Jatinangor.

Menurut Presiden Direktur Coway Indonesia, Tony Cho, rangkaian program CSR untuk ITB merupakan manifestasi Coway untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, sehingga masyarakat luas dapat menikmati air dan udara bersih yang merupakan hak dasar setiap orang.

"Perjalanan kami di Indonesia selalu beriringan dengan hal-hal baru. Dalam perjalanan tersebut, saya merasa sangat senang karena kami bisa melaluinya dengan ITB lewat kerja sama yang berkelanjutan. Sebagai pemimpin industri, kami percaya bahwa penting untuk mendukung para mahasiswa ITB yang luar biasa untuk tumbuh menjadi inovator lingkungan di masa depan,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI