Suara.com - Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka mendapatkan sentilan dari Psikolog Lita Gading usai berkomentar soal vonis yang diberikan kepada Toni Tamsil.
Diketahui, Toni Tamsil merupakan terdakwa kasus obstruction of justice terkait dugaan tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP PT Timah Tbk.
"Emang boleh kalau kerugian negara Rp300 triliun dan orang yang menghalang-halangi mengungkap kerugian negara Rp300 triliun dendanya cuma Rp5 ribu. Boleh enggak sih Paus, aku tanya dong," kata Rieke di video TikTok-nya dikutip Kamis (5/9/2024).
Pernyataan yang dilontarkan oleh Rieke Diah Pitaloka ini kemudian menyita perhatian dari Lita Gading. Psikolog ini heran dengan perkataan anggota DPR RI tersebut.
Baca Juga: Sambut Paus Fransiskus, Rieke Diah Pitaloka Curhat Soal Korupsi Timah
"Ibu ibu, saya ini mau mengomentari mengenai ibu wakil rakyat kita yang terhormat. Mbak Diah Pitaloka saya setuju dengan Anda, tapi lucu lho," kata Lita.
Lita Gading mengungkapkan apabila Rieke Diah Pitaloka seharusnya mewakili suara dari masyarakat dan bukan malah terlihat seperti kebingungan.
"Anda itu sebagai wakil rakyat kok bingung seperti saya. Harusnya Anda mewakili kami-kami untuk memprotes dong masalah ini," terus Rieke.
Lebih lanjut, melalui video tersebut, Lita Gading juga turut memberikan komentar pribadinya terhadap Toni Tamsil yang divonis 3 tahun penjara dan denda senilai Rp5 ribu.
"Masa seorang koruptor sudah Rp300 triliun dipenjara cuma 3 tahun dan denda Rp5 ribu. Aduh Rp5 ribu, untuk meterai aja enggak cukup ya," ujar Lita.
Baca Juga: Siapa Toni Tamsil Sebenarnya? Terdakwa Kasus Timah yang Dihukum Receh oleh Majelis Hakim
"Denda Rp5 ribu ke mana aja sih. Aduh pak hakim dan pak jaksa ke mana ada Pak? Apakah Anda juga sudah mendapatkan titipan-titipan gitu," sambungnya.
Pernyataan yang dilontarkan Lita Gading kepada Rieke Diah Pitaloka ini kemudian viral dan mendapatkan komentar pro dan kontra dari warganet.
"Mungkin dia cari massa untuk memviralkan ini, Dok. Tapi secara tidak langsung itu jadi boomerang dia yang notabenenya mewakili kita di sana," kata warganet.
"Setuju dengan ibu syantik," imbuh warganet.
"Yang saya tangkap sih Mbak Pitaloka ini sebenarnya dia enggak setuju juga, cuma dia pengin rakyat ikut bersuara. Cuma untuk sekelas wakil rakyat dia harus berani berteriak lantang," timpal warganet.