
Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam, menjelaskan bahwa Fransisca memilih untuk tidak kembali ke Indonesia agar keluarganya tidak ikut terjebak dalam penangkapan yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru.
Fransisca hanya bisa berkomunikasi dengan keluarga melalui kabar bahwa dirinya masih hidup, tanpa bisa kembali ke tanah air. Meski terpisah dari Indonesia, Fransisca tetap menyimpan harapan besar untuk negeri ini.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya di Belanda pada November 2013, Fransisca menerima kunjungan dari Reza Rahadian dan ibunya. Dalam pertemuan tersebut, Fransisca meninggalkan pesan yang mendalam kepada Reza untuk selalu mencintai tanah kelahirannya.