Apa Hukum Puasa Maulid Nabi? Ini Bacaan Niat dan Waktu Berpuasa

Kamis, 05 September 2024 | 16:07 WIB
Apa Hukum Puasa Maulid Nabi? Ini Bacaan Niat dan Waktu Berpuasa
Apa Hukum Puasa Maulid? Ini Bacaan Niat dan Waktu Berpuasa (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut pakar Hadist Ibnu Hajar Al-Asqalani, peringatan Maulid Nabi dimulai abad 3 Hijriyah dan termasuk bid'ah karena tidak diamalkan di masa Rasulullah saw. Lantas bagaimana dengan hukum Puasa Maulid? Pasalnya ada beberapa umat Islam yang melaksanakannya.

Status hukum merayakan Maulid Nabi menjadi menarik untuk didiskusikan berdasarkan fakta kapan maulid Nabi baru diadakan. Dikutip dari Islam.nu.or.id, jika dilihat dari keasliannya, maulid yang dirayakan termasuk kategori bid'ah karena sebelumnya, perayaan Maulid tidak diamalkan di masa Rasulullah saw masih hidup.

Namun, umat Islam yang ingin menjunjung Nabi Muhammad saw melakukan perayaan Maulid Nabi mulai abad 3 Hijriyah. Dengan tujuan memuliakan nabi Muhammad saw, ada pula yang melaksanakan puasa Maulid.

Hukum Puasa Maulid

Perlu diketahui lebih dulu bahwa dalam Islam puasa sunnah ada dua jenis yakni puasa sunnah mutlak dan puasa sunnah muqayad.

Puasa sunnah mutlak merupakan puasa yang dikerjakan tanpa baas waktu atau tempat tertentu asalkan tidak dikerjakan bertepatan dengan hari raya, hari tasyrik, hari Jumat saja atau hari sabtu saja. Sedangkan puasa sunnah muqayad merupakan puasa sunah yang dikerjakan di hari-hari tertentu berdasarkan anjuran Nabi Muhammad.

Puasa yang dianjurkan oleh nabi Muhammad saw itu termasuk puasa 10 Muharram, puasa arafah, puasa senin kamis, puasa hari putih, puasa syawal, puasa sya'ban dan masih banyak lagi yang lain. Namun di antara puasa sunnah muqayad tidak ada yang dinamakan puasa hari Maulid Nabi. Oleh karena itu, hukum puasa maulid tidak termasuk puasa yang disyariatkan.

Meskipun demikian, melaksanakn puasa Maulid Nabi merupakan salah satu cara positif untuk mengisi bulan kelahiran Nabi Muhammad saw sehingga diperbolehkan kepada yang mampu. Akan tetapi, memasuki bulan Rabiul Awal, Nabi Muhammad saw menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Senin-Kamis, dan puasa Ayyamul bidh. Mengenai waktu pelaksanaan dan lafal niatnya dapat disimak di bawah ini.

Waktu pelaksanaan Puasa Maulid dan lafal niat
Puasa bulan Maulid yang terdiri atas puasa Senin-Kamis dan Ayamul Bidh dilakukan tanggal 13,14, dan 15 bulan Rabiul Awal. Adapun niat puasanya adalah di bawah ini:

Niat puasa Senin:

Baca Juga: 20 Kata-kata Ucapan Maulid Nabi 2024 yang Menyentuh Hati

"Nawaitu shouma ghadin yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI