Suara.com - Kamu pernah enggak, ingin jajan dan kulineran ke tempat baru di Jakarta tapi merasa canggung karena sendirian? Situasi ini juga pernah dialami oleh Iis Dayanti.
Sebagai seorang yang gemar kulineran, ia kerap merasa kurang seru jika hanya pergi sendirian. Hal itu yang kemudian membuatkan memutuskan untuk membentuk sebuah komunitas yang ia namakan, Pergi Makan Jakarta.
Semua bermula sejak tahun 2023. Nama "Pergi Makan Jakarta" dipilih karena kesederhanaannya, mudah diingat, dan relevan dengan lokasi komunitas ini yang beroperasi di Jakarta.
Awalnya, komunitas ini hanya mengadakan pertemuan kecil dengan 10 orang di Blok M pada batch pertama mereka.
Baca Juga: Menikmati Crookie, Perpaduan Croissant dan Cookies di Taman Budaya Sentul
Sejak pertemuan pertama di bulan Maret 2023, Pergi Makan Jakarta perlahan mulai dikenal, terutama melalui konten yang dibagikan Iis di platform TikTok. Salah satu videonya sempat viral.
Kini komunitas tersebut mendapatkan lebih dari 7.000 followers di Instagram
"Kami enggak hanya mengajak anggotanya mencicipi makanan di berbagai tempat, tetapi juga memperkenalkan mereka pada "hidden gems" kuliner di Jakarta," kata Iis inisiator komunitas tersebut.
Banyak peserta yang mengatakan bahwa berkat Pergi Makan Jakarta, mereka jadi tahu tempat-tempat kuliner yang sebelumnya tak pernah mereka dengar. Tak jarang, restoran yang mereka kunjungi mendadak ramai setelah didatangi komunitas ini.
Dalam setiap kunjungan mereka akan pergi ke beberapa tempat dalam satu wilayah. Misalnya, saat mengunjungi Cikini, mereka akan mulai dengan mencari tempat makan berat di satu restoran, dilanjutkan dengan makanan ringan, dan ditutup dengan ngopi di coffee shop.
Baca Juga: Manis dan Lembut, Menikmati Kudapan Spanyol dan Portugis di Kota Pekanbaru
Ini memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk mengenal satu sama lain, sehingga pulang-pulang, mereka tak hanya kenyang, tapi juga punya teman baru.
Menariknya, meski kebanyakan kegiatan dilakukan di Jakarta, tidak sedikit peserta yang baru pertama kali ikut seringkali berasal dari luar Jakarta, seperti Tangerang atau Bogor, yang rela datang hanya untuk bergabung dan kulineran bareng.
Meski sebagian besar pertemuan berlangsung lancar dan seru, tantangan mengelola komunitas tentu ada.
"Kadang ada yang heboh, bawel, atau kurang mood, tapi selama ini semua tetap asyik dan bisa menikmati pengalaman kuliner bersama," cerita sang pendiri.
Iis berharap bisa memperluas kegiatan mereka. Komunitas ini berencana untuk berkolaborasi lebih banyak lagi dengan UMKM dan brand-brand besar, serta menambahkan kegiatan menarik lain di luar kuliner, sehingga pengalaman yang didapatkan oleh anggota komunitas menjadi lebih beragam dan berkesan.
Bagi yang ingin bergabung, caranya cukup mudah. Setiap batch dibuka melalui sosial media, dan calon peserta cukup mengisi komentar atau cerita singkat sebagai syarat pendaftaran. Batch ke-17, misalnya, akan diadakan di SCBD, dengan kapasitas peserta sekitar 15-20 orang per batch. Ini memberi kesempatan bagi siapa saja yang ingin mengenal Jakarta lewat kuliner, sambil menemukan teman baru di sepanjang perjalanan.