Suara.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim nyaris adu jotos dengan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina, dalam sebuah acara talkshow di televisi.
Perdebatan panas yang terjadi di arena diskusi membuat Chico Hakim terpancing emosinya. Ia langsung mendekati Silfester hendak memukul.
Beruntung petugas keamanan dan kru sigap menahan Chico Hakim yang naik pitam sehingga tidak terjadi peristiwa kekerasan di salah satu studio stasiun televisi swasta itu.
Silsilah Chico Hakim
Baca Juga: Kocak! Rocky Gerung Ketawa Lihat Silfester Malah Gelut dengan Chico Hakim: Menang Banyak Dia
Chico Hakim adalah seorang pengusaha dan politisi. Ia a pernah menjadi Direktur Millenium Productions pada 1998 – 2002, Komisioner PT Kharisma Kamikawa pada 2020-2022, dan Penasihat Bisnis Senior PT Global Sarana Trading.
Pendidikan yang ia tempuh juga tidak main-main. Chico Hakim pernah sekolah di sejumlah universitas luar negeri.
Chico pernah kuliah di Hawaii Pacific University pada 1991 – 1992. Kemudian, pernah berkuliah di London School of Public Relations pada tahun 1992.
Selanjutnya, ia menuntut ilmu ke California State University pada 1993 – 1995. Lalu, berkuliah di New York University pada 1995 – 1997.
Di dunia politik, Chico awalnya adalah kader Partai Amanat Nasional (PAN). Ia bergabung ke partai besutan Amien Rais itu di tahun 1998. Chico kini tercatat sebagai kader PDIP.
Baca Juga: Profil Chico Hakim, Sosok yang Bersitegang dengan Silfester Matutina Saat Jeda Iklan
Mengenai siapa orang tua Chico Hakim, belum diketahui secara jelas. Namun dari beberapa unggahannya di media sosial, Chico mengaku sebagai keturunan Bawadiman Djojodigdo, atau Eyang Djojodigdo, seorang Patih Blitar, di era penjajahan Belanda.
Menurut Chicho, leluhur ibunya berasal dari Blitar, Jawa Timur. Eyang Kakung Chico adalah keturunan langsung Eyang Djojodigdo (keturunan Sunan Ampel).
"Eyang Kakung keturunan langsung eyang Djojodigdo (keturunan Sunan Ampel) yang makamnya dikenal dengan sebutan makam gantung, satu dari dua makam yang diziarahi banyak orang di Blitar (yang satunya lagi makam Sukarno) Eyang kakung sendiri dimakamkan kompleks pemakaman Sunan Ngampel, Botoputih, Surabaya. Pejuang kemerdekaan pada jamannya," tulis Chico di akun Instagramnya.
Eyang Djojodigdo adalah patih ketiga Blitar. Dia adalah keturunan darah biru Keraton Mataram. Sejak berumur 12 tahun, dirinya sudah meninggalkan Jogjakarta dan tinggal di Blitar.
Eyang Djojodigdo bergabung dengan banyak tokoh untuk melawan Belanda. Dia berkawan dekat dengan Pangeran Diponegoro.
Selama hidupnya, Eyang Djojodigdo mempunyai 4 istri dan 30 anak. Dari keturunan Eyang Digdo ternyata banyak yang menjadi pejabat.
Salah satunya Bupati Rembang yang kemudian menjadi suami Pahlawan Emansipasi Wanita, Raden Ajeng Kartini.
Eyang Djojodigdo dikenal memiliki kesaktian ajian Pancasona alias Rawa Rontek. Orang yang memiliki ajian Pancasona mitosnya hanya bisa wafat apabila tubuhnya dipisah menyeberangi sungai dan digantung agar tidak mnyentuh tanah.
Jika jasadnya menyentuh tanah maka bagian-bagian tersebut akan bersatu dan orang yang mempunyai ajian ini bisa hidup kembali.