Suara.com - Memiliki anak dari Jenderal Moerdono, mantan Menteri Sekretaris Negara era Presiden Soeharto membuat Machica Mochtar mengalami banyak hal.
Apalagi kini sang anak, Muhammad Iqbal Ramadhan, adalah seorang aktivis yang sangat vokal terhadap ketidakadilan. Ia bahkan sempat ditangkap polisi ketika mendemo pemerintah agar membatalkan RUU Pilkada.
Sikap Iqbal ini dinilai berbeda dengan ayahnya yang merupakan orang dekat Soeharto, sosok penguasa di era Orde Baru.
Machica menilai, sikap vokal Iqbal tumbuh karena sejak kecil ia mengalami ketidakadilan.
Baca Juga: Adu Prestasi Tiga Anak Jenderal Moerdiono, Iqbal Ramadhan Tak Kalah Mentereng
"Mungkin dari kecil Iqbal ini saya besarkan dengan keadaan yang tidak adil. Menurut saya, karena saya menikah dengan Pak Moer itu sah tapi negara tidak mengakui itu makanya saya berjuang supaya anak saya bisa mendapatkan akta kelahirannya," kata Machica Mochtar dalam acara yang dipandu Aiman Witjaksono.
Hingga saat ini, Muhammad Iqbal Ramadhan masih belum mendapatkan nama ayah di akta kelahirannya.
"Belum. Punya tapi atas nama ibu tidak ada nama ayah," ungkap penyanyi lawas itu.
Untuk memperjuangkan hak anaknya itu, Machica sampai mengajukan ke Mahkamah Konstitusi agar negara bisa mengeluarkan akta anak dari hasil pernikahan siri.
"Saya berjuang sampai ke Mahkamah Konstitusi jadi kemudian dikabulkan tapi tidak bisa diberlakukan kepada anak saya karena anak lahir tahun 1996. Putusan MK yang disahkan itu tahun 2011 jadi tidak berlaku surut," ujar Machica.
Baca Juga: Bikin Haru, Begini Perlakuan Hangat Iqbal Ramadhan Saat Melihat Machica Mochtar Menangis
Karena urusan akta ini, Machica mendapat kesulitan ketika mendaftarkan Iqbal dulu.
"Makanya ketika saya mulai dari nyekolahkan anak saya, saya dapat kesulitan ketika anak saya tidak ada akta kelahiran," ungkap dia.
Machica mengakui bahwa ketidakadilan yang dialaminya juga merupakan dampak dari ketidaktahuannya soal hukum.
"Saya buta hukum, saya dibantu pengacara Bapak Rusdianto, saya melangkah sampai akhirnya diputuskan oleh MK tahun 2011 dan di situlah Iqbal tumbuh," kisahnya.
Situasi pelik ini lantas membuat Iqbal termotivasi untuk belajar hukum hingga kemudian menjadi aktivis saat ini.
"Saya mau masuk fakultas hukum aja supaya kita tidak buta hukum, supaya saya tidak hanya membela diri saya dan bunda aja tapi juga orang-orang yang tidak ngerti hukum," kata Iqbal semasa SMA ditirukan Machica Mochtar.