Debat Panas Sampai Emosi, Intip Beda Kelas Rocky Gerung Vs Silfester Matutina
Rocky Gerung dan Silfester Matutina terlibat debat panas hingga kelas mereka yang berbeda ikut menuai sorotan.
Suara.com - Rocky Gerung dan Silfester Matutina tengah menjadi topik perbincangan hangat. Video mereka saat debat panas di sebuah stasiun televisi swasta beredar di media sosial. Silfester kala itu tidak bisa menahan emosi.
Tepatnya saat Rocky Gerung mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. Silfester bahkan sampai mengeluarkan kata kasar kepada pengamat politik itu. Dari sini, publik menilainya terlalu membela pemerintah.
Pasalnya, menurut mereka, apa yang dikatakan Rocky adalah benar. Debat panas itu pun membuat Rocky dan Silfester dibanding-bandingkan. Tak terkecuali kelas mereka yang berbeda. Berikut informasinya.
Beda Kelas Rocky Gerung Vs Silfester Matutina
Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Layanan Gibran Lapor Mas Wapres : Pengen di Depan Kamera Terus
Rocky Gerung merupakan pengamat politik yang lahir pada 20 Januari 1959 di Manado, Sulawesi Utara. Ia adalah lulusan Ilmu Filsafat Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1986 dan sempat kuliah HI, namun tak selesai.
Begitu lulus, Rocky menjadi dosen tidak tetap di UI selama 15 tahun dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu filsafat, termasuk perumusan sejumlah mata kuliah baru. Ia juga mengaku menolak digaji saat mengajar di UI.
Beberapa mata kuliah baru yang perumusannya melibatkan Rocky Gerung adalah Filsafat Politik, Seminar Teori Keadilan dan Metode Penelitian Filsafat. Bukan hanya S1, ia turut mengajar untuk program S2.
Rocky dikenal sebagai dosen killer dan salah satu mahasiswanya adalah seorang artis ternama, yakni Dian Sastrowardoyo. Adapun kariernya menjadi dosen terhenti pada tahun 2015 karena diterapkannnya aturan baru.
Saat itu, muncul UU baru yang menyatakan dosen harus lulusan S2 atau memiliki gelar magister. Di sisi lain, Rocky aktif di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) serta pendiri dan anggota SETARA Institute.
Baca Juga: Rocky Gerung Puji Layanan Lapor Mas Wapres Gibran: Sensasional dan Biar Kelihatan Kerja!
Ia juga diketahui pernah menjadi Ketua Sekolah Ilmu Sosial (SIS), sekolah yang dinaungi oleh Yayasan Padi dan Kapas. Di sana, Rocky fokus mengajar bidang pendidikan politik dan ralitas sosial.
Sementara itu, sebagai seorang akademisi, Rocky kerap diundang di berbagai seminar hingga program televisi. Ia diundang menjadi narasumber untuk membahas perpolitikan dan kinerja pemerintah Indonesia.
Di sisi lain, Silfester Matutina kini menjabat sebagai Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet). Selain itu, pria kelahiran Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), 19 Juni 1971 itu juga penduduk terdepan Jokowi.
Silfester sendiri sering hadir dalam berbagai forum diskusi di kalangan masyarakat. Terlebih yang berkaitan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi serta isu-isu strategis nasional dan membela hal tersebut.
Ia dikenal vokal terhadap kritik dari oposisi. Silfester pernah menjadi pembicara dalam diskusi-diskusi yang mengangkat tema kebijakan dan arah pembangunan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Bukan hanya itu, ia juga kerap menjabat sebagai Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Ia bahkan membela Kaesang dan Erina yang flexing saat pergi ke Amerika.
Melalui penyertaan bukti berkas yang diunggah Mahkmah Agung (MA) ke publik, Silfester Matutina tercatat sebagai seorang mantan narapidana (napi). Adapun kasus yang menyeret namanya, yakni fitnah.
Dalam dokumen yang disertakan tersebut, tertulis bahwa Silfester Matutina dinyatakan bersalah pada kasus fitnah itu. Atas dasar ini, dirinya mendapatkan hukuman berupa penjara selama satu tahun enam bulan.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti