Infografis
Suara.com - Muhammad Iqbal Ramadhan enggan memperjuangkan statusnya di mata hukum sebagai putra dari mendiang Letjen TNI (Purn) Moerdiono.
Pernyataan ini blak-blakan diungkap putra Machica Mochtar itu saat menjadi bintang tamu di konten YouTube milik Feni Rose, bersama sang ibu.
Dilansir dari kanal YouTube Feni Rose Official, awalnya Machica Mochtar bercerita tentang perjalanan dirinya ketika memperjuangkan status putranya.
Pedangdut itu kemudian mengungkapkan bila kini ia sudah tak bisa memperjuangkan status Iqbal Ramadhan di mata hukum sebagai putra mendiang Moerdino.
Baca Juga: Pengalaman Machica Mochtar Jadi Istri Siri Mendiang Moerdiono: Tak Boleh Bergaul dan Kerja
"Kemarin saya sudah bilang sama Iqbal, 'Bunda sudah tidak bisa lagi maju sebagai prinsipalnya. Sudah selesai, sekarang tinggal Iqbal mau apa nggak?'," ujar Machica.
Mendengar penuturan Machica Mochtar, Feni Rose kemudian bertanya apakah pria berusia 28 tahun itu mau memperjuangkan sendiri statusnya di akte kelahiran.
"Mau enggak?" tanya Feni Rose.
Iqbal Ramadhan terang-terangan mengaku enggan memperkarakan masalah tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dirinya kepada mendiang ayahnya.
"Sejauh ini enggak," jawab Iqbal.
Baca Juga: Berdarah-darah Besarkan Iqbal Ramadhan, Machica Mochtar Tak Terima Anak Alami Kekerasan
"Kenapa?" tanya Feni Rose.
"Menghargai almarhum aja sih biar tenang," ungkap Iqbal.
"Jadi melangkah aja ke depan dan kamu hadir sebagai seorang Iqbal Ramadhan," timpal Feni Rose.
Sebagai informasi, Iqbal Muhammad merupakan anak dari pernikahan siri Machica Mochtar dan almarhum Moerdiono. Ia lahir pada 5 Februari 1996.
Lantaran orang tuanya menikah siri, status Iqbal Ramadhan tidak diakui secara hukum sebagai anak dari mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut.
Machica Mochtar sempat memperjuangkan status sang putra. Ia mengajukan uji materi UU tentang Perkawinan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Perjuangan penyanyi dangdut itu pun berbuah positif karena MK mengabulkan uji materi UU tentang Perkawinan yang diajukannya.
Sayang, meski uji materi tersebut dikabulkan oleh MK, status anaknya tak berubah. Pasalnya, putusan MK tidak berlaku surut.
