Suara.com - Sosok Silfester Matutina belakangan menjadi sorotan usai berdebat dengan akademisi Rocky Gerung. Ketua Umum Kelompok Relawan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Solidaritas Merah Putih itu bahkan hampir menonjok Rocky dalam acara televisi.
Naik pitamnya Silfester bermula saat ia dan Rocky Gerung berdebat dalam diskusi di acara yang dipandu Aiman Wicaksono.
Dalam program tersebut, Rocky Gerung mengkritik habis kepemimpinan Jokowi. Sebagi pendukung Silfester ak terima Jokowi disebut melanggar konstitusi oleh Rocky Gerung.
Pada debat tersebut, Silfester bahkan menyerang pribadi Rocky Gerung sebagai pecundang hingga bujangan lapuk. Tak hanya itu, Silfester bahkan hampir melemparkan bogem pada mantan dosen Universitas Indonesia (UI) itu.
Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Cari Kaesang Mau Ajak Main Catur, Kiky Saputri Kena Senggol
Kontroversi Silfester sendiri rupanya tak hanya sekali, berikut sejumlah kontroversi pendukung Jokowi tersebut.
Kontroversi Silfester
Sejumlah kontroversi Silverster sempat dirangkum akun X @BosPurwa, apa saja?
1. Bela Kaesang Naik Private Jet
Silfester menjadi salah satu orang yang membela Kaesang dan Erina Gudono saat keduanya pamer naik private jet. Menurut Silfester, menaiki private jet bukan lagi hal yang langka di Tanah Air.
Baca Juga: Apa Pekerjaan Silfester Matutina? Relawan Jokowi yang Maki-maki Rocky Gerung
"Kalau kita mau jujur sih dah lama ya banyak orang kuta para pengusaha, pejabat, artis, bahkan kita lihat pencapresan memakai ribate je tapi enggak ada yang dipersalahkan.
2. Menuduh Jusuf Kalla Korupsi
Pada sebuah video di tahun 2017, ia meuding Jusuf Kalla korupsi dan menggunakan politik identitas untuk memenangkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"Akar permasalah bangsa ini adalah ambisi politik Jusuf Kalla. Mari kita mundurkan Jusuf Kalla JK karena JK menggunakan rasisme dan identitas untuk memenangkan Anies-Sandi
Untuk kepentingan Jusuf Kalla 2019 dan untuk kepentingan korupsi keluarga jusuf kalla.
3. Kasus Hukum
Silfester sempat menjad terdakwa kasus fitnah terhadap Jusuf Kalla pada 2019.