Suara.com - Machica Mochtar tak terima Iqbal Ramadhan mengalami kekerasan saat mengikuti demo menolak RUU Pilkada 2024. Ia mengingat bagaimana perjuangan dirinya membesarkan anaknya.
Pernyataan ini blak-blakan diungkap oleh penyanyi dangdut bernama asli Aisyah Mochtar itu saat menjadi bintang tamu di acara YouTube milik Feni Rose baru-baru ini.
Dilansir dari kanal YouTube Feni Rose Official, awalnya Machica Mochtar menceritakan bagaimana perjuangan dirinya sebagai ibu tunggal sekaligus pedangdut dalam membesar putranya.
Mantan istri mendiang Letjen TNI (Purn.) Moerdiono ini membeberkan jika dirinya bersusah payah untuk membesarkan sang putra. Pasalnya, ia memiliki pendapatan yang tak tentu.
"Namanya kita sebagai seorang penyanyi kan tidak setiap hari punya penghasilan ya. Jadi siapa yang ngundang nyanyi baru dapat honor ya kan," kata Machica dikutip Rabu (4/9/2024).
Lantaran kondisi perekonomian keluarganya tak baik, Machica Mochtar bercerita jika dirinya sempat meminta keringanan agar dapat mengangsur biaya kuliah anaknya.
"Paling itu ketika Iqbal kuliah ya, pada saat itu kan memang keadaan memang susah, enggak ada acara, pokoknya kosong lah. Ya kita ini bukan pegawai negeri yang dapat bulanan," ungkap Machica.
"'Duh gimana ini, anak saya harus kuliah', terus ya mintalah keringanan bagaimana supaya saya bisa membayar dengan angsuran," imbuhnya.
Melihat bagaimana perjuangan dirinya membesarkan Iqbal Ramadhan, Machica Mochtar pun merasa tak terima saat mengetahui putranya mendapatkan kekerasan saat mengikuti demo.
Baca Juga: Pendidikan Mentereng Gadis Dharsono, Anak Angkat Jenderal Moerdiono dengan Poppy Dharsono
"Saya berdarah-darah masih saja begitu istilahnya. Kita ini sebagai seorang ibu, anak kita kenapa-kenapa kan kita dulu yang merasakan ya kan," jelas Machica.
"Jangankan anak kita dipukul, dia bilang 'Bunda saya batuk pilek', 'Aduh gimana nak' Kita kan langsung mau biar sakitnya di kita, sebagai seorang ibu ya," lanjutnya.
Lebih lanjut, penyanyi lagu berjudul Ilalang ini merasa jika perlakuan yang dilakukan aparat kepada putranya sangat tidak manusiawi.