Suara.com - Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia menjadi perhatian usai tempat ini dijadikan tempat menginap pemimpin tertinggi gereja Katolik dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus selama berkunjung di Indonesia pada 3–6 September 2024 ini.
Gedung Kedubes Vatikan sendiri berada di Jalan Merdeka Timur Nomor 18, Jakarta Pusat dan telah berdiri sejak tahun 1966. Untuk mengetahui lebih banyak tentang tempat menginap paus Fransiskus, simak informasi berikut.
Sejarah Kedubes Vatikan di Indonesia
Gedung Kedubes Vatikan atau Nunciatura Indonesia telah berdiri sejak tahun 1966. Bangunan ini dirancang oleh Hermann Bohnenkamp yang juga merancang Kedubes Jerman di Indonesia.
Baca Juga: 6 Teladan Paus Fransiskus Selama di Indonesia: Tamparan Keras Pejabat?
Ini semua bermula ketika Paus Pius mengangkat Uskup Agung de Jonghe d’Ardoye sebagai “Delegatus Apostolik di Kepulauan Indonesia”. Setelah itu, tepatnya 27 Juli 1947, d'Ardoye tiba di Jakarta yang dulu masih bernama Batavia dan tinggal di Hotel der Nederlanden.
Setelah itu, atas usul Mgr Willekens, d'Ardoye menempati sebuah kamar di Wisma Vikariat. Kala itu, Letnan-Jenderal Hindia Belanda Hubertus Johanna van Mook diminta untuk mencarikan tempat tinggal.
Setelah menolak bekas Konsulat Italia dan beberapa rumah, d'Ardoye ditawari rumah di Koningsplein Oost No 18 yang saat ini dikenal sebagai Jalan Merdeka Timur Nomor 18, jalan di mana Kedubes vatikan di bangun.
Mgr d’Ardoye menempati rumah tersebut sejak 6 Desember 1947. Keesokan harinya, rumah tersebut ditandai sebagai rumah resmi Delegatus Apostolik melalui pengibaran bendera.
Dengan donasi Superior Jenderal Ursulin (OSU), rumah tersebut bisa dibeli sebagai kediaman resmi wakil bapak Suci di Indonesia sejak 14 Mei 1949. Beberapa bulan setelahnya, tepatnya 15 Oktober 1949 pemberkatan dilakukan dengan memasang patung St Theresia Kanak-kanak Yesus yang didapat dari Vikaris Apostolik Malang Mgr Antonius everad Johannes Albers Ocarm.
Baca Juga: Kapan Misa Suci Paus Fransiskus di GBK? Umat yang Hadir Wajib Punya Gelang Tiket
Sejak saat itulah, setiap kali kunjungan pemimpin Negara Vatikan selalu menginap di Kedubes Vatikan, kecuali saat utusan Paus datang Indonesia sekitar tahun 1956–1966. Kala itu, mereka harus menginap di jalan Imam Bonjol 7 Jakarta Pusat karena sedang dilakukan pembangunan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri