Suara.com - Akademisi Rocky Gerung kembali jadi perbincangan publik lantaran perdebatannya dengan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina, memanas di salah satu live program televisi.
Perdebatan diawali ketika Rocky Gerung menuturkan bahwa kebanyakan orang mampu meraih kesuksesan bukan karena kerja keras, tapi karena panda menjilat.
Mendengar argument tersebut, Silfester Matutina tersulut dan mulai memotong pembicaraan Rocky hingga terjadilah debat panas sampai menyerang personal. Bahkan, Rocky sempat menyindir Silfester Matutina karena sudah terpancing dengan argumennya.
“Satu ikan terpancing,” ujar Rocky dalam acara tersebut seperti dikutip Suara.com, Rabu (4/9/2024).
Baca Juga: Sumber Kekayaan Rocky Gerung: Akademisi yang Dimaki-Maki Relawan Jokowi di Live TV
Setelahnya, Rocky menjelaskan teori tentang hukum dan filsafat yang semakin menyulut emosi Silfester Matutina.
Dari viralnya cuplikan video tersebut, banyak warganet yang kemudian mencari tahu profil serta riwayat pendidikan Rocky Gerung yang saat ini menjadi akademisi dan pengamat politik.
Profil dan Riwayat Pendidikan Rocky Gerung
Rocky Gerung yang dikenal sebagai pengamat politik lahir pada 20 Januari 1959 di Manado, Sulawesi Utara, Indonesia.
Rocky merupakan alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) dengan konsentrasi jurusan Ilmu Filsafat pada tahun 1986.
Baca Juga: Sosok Silfester Matutina, Mantan Narapidana Nirimpatik yang Bela Kaesang Pangarep Naik Jet Pribadi
Menurut informasi yang beredar, Rocky Gerung juga pernah mengenyam jurusan kuliah lainnya, yakni Jurusan Ilmu Hubungan Internasional (HI), namun yang diselesaikan hanya jurusan filsafat.
Setelah menyelesaikan studi, ia kemudian menjadi dosen tidak tetap di UI selama 15 tahun dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu filsafat, termasuk perumusan beberapa mata kuliah baru.
Bahkan, di beberapa kesempatan, Rocky juga mengaku jika dirinya menolak digaji ketika mengajar di UI dan justru membantu mahasiswa yang kesulitan biaya pendidikan.
Tercatat, ia pernah mengampu beberapa mata kuliah seperti Filsafat Politik, Seminar Teori Keadilan dan Metode Penelitian Filsafat.
Kendati hanya lulusan S1, tapi ia juga mengajar untuk program pascasarjana dan dikenal sebagai dosen killer. Salah satu mahasiswanya adalah seorang artis tersohor, Dian Sastrowardoyo.
Namun, kariernya sebagai dosen berhenti di tahun 2015 ketika muncul Undang-Undang baru yang mensyaratkan dosen harus lulusan S2 atau memiliki gelar magister.
Selain menjadi dosen, Rocky juga aktif di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) serta pendiri dan anggota SETARA Institute sejak tahun 2007.
Kemudian, ia juga diketahui pernah menjadi ketua dari Sekolah Ilmu Sosial (SIS), sekolah yang dinaungi oleh Yayasan Padi dan Kapas. Di sekolah tersebut, ia fokus mengajar bidang pendidikan politik dan ralitas sosial secara interdisipliner.
Sebagai seorang akademisi, Rocky Gerung sering diundang di berbagai program televisi sebagai narasumber yang membahas tentang perpolitikan Indonesia.
Kontributor : Damayanti Kahyangan