Meningkatkan Peluang Kehamilan, Ini Deretan Teknologi Terbaru Prosedur Bayi Tabung yang Perlu Diketahui

Rabu, 04 September 2024 | 09:58 WIB
Meningkatkan Peluang Kehamilan, Ini Deretan Teknologi Terbaru Prosedur Bayi Tabung yang Perlu Diketahui
Ilustrasi bayi tabung - biaya bayi tabung (montrealrampage.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi tabung atau In vitro fertilization (IVF) merupakan salah satu metode yang bisa ditempuh, bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.

Selama proses IVF, beberapa siklus hormon digunakan untuk merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur, yang kemudian diambil melalui prosedur minor di bawah anestesi. 

Sperma yang digunakan bisa berasal dari pasangan, tergantung pada situasi. Setelah pembuahan di laboratorium, embrio dipantau selama beberapa hari untuk memastikan kualitasnya sebelum transfer dilakukan. 

IVF dapat melibatkan berbagai teknik tambahan, seperti pemilihan embrio terbaik, pengujian genetik, atau penggunaan telur atau sperma, untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan.

Baca Juga: Air Siraman Tingkeban Erina Gudono Diobok-obok Bocil, Kaesang Pangarep Sampai Gregetan

Dokter spesialis ahli yaitu Dr. dr. FC. Christofani Ekapatria, Sp.OG, Subsp. F.E.R menjelaskan jika saat ini berbagai teknologi terbaru juga sudah tersedia untuk prosedur IVF. Antara lain:

1. Intra-Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI)

Teknologi ini melibatkan penyuntikan sperma tunggal langsung ke dalam sel telur yang meningkatkan kemungkinan pembuahan, terutama dalam kasus masalah kesuburan pria.

2. Preimplantation Genetic Testing (PGT)

Teknologi ini memungkinkan pemeriksaan genetik pada embrio sebelum ditanamkan ke dalam rahim. PGT dapat mendeteksi kelainan genetik dan meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sehat.

Baca Juga: Skoliosis Bikin Ibu Hamil Takut dan Khawatir? Tenang, Dokter Bilang Tetap Bisa Melahirkan Normal Kok

3. Pembekuan embrio

Embrio yang tidak digunakan dalam siklus IVF dapat dibekukan untuk digunakan di masa depan, sehingga memberikan fleksibilitas tambahan bagi pasangan.

Tahapan Prosedur IVF

Prosedur IVF lanjut dia terdiri dari beberapa tahapan penting yang dirancang untuk meningkatkan peluang kehamilan. Pertama, tahapan stimulasi ovarium dilakukan dengan memberikan obat-obatan kepada pasien untuk merangsang ovarium agar memproduksi beberapa sel telur, guna meningkatkan kemungkinan pembuahan.

"Setelah proses stimulasi, tahapan berikutnya adalah pengambilan sel telur atau ovo pickup, di mana sel telur diambil dari ovarium menggunakan prosedur yang dilakukan dengan anestesi ringan dan dipandu oleh ultrasonografi," ungkapnya.

Sel telur yang diambil kemudian dipertemukan dengan sperma di laboratorium dalam proses pembuahan, yang dapat melibatkan metode ICSI jika diperlukan. Berikutnya, embrio yang dihasilkan kemudian dikultur selama beberapa hari untuk memastikan kualitas dan perkembangan yang optimal. 

Setelah embrio mencapai tahap perkembangan yang baik, tahapan transfer embrio dilakukan dengan memindahkan embrio ke dalam rahim wanita melalui prosedur non-invasif. 

Akhirnya, setelah dua minggu, tes kehamilan dilakukan untuk memeriksa apakah embrio berhasil menempel di rahim dan berkembang menjadi kehamilan.

"Sebelum memulai IVF, pasangan harus menjalani berbagai pemeriksaan dan tes, termasuk tes hormon untuk mengevaluasi keseimbangan hormonal, USG transvaginal untuk menilai kondisi rahim dan ovarium, dan analisis sperma untuk menilai kualitas dan kuantitas sperma," jelasnya lagi. 

Layanan kesuburan terpadu tersebut, kata dr. M. Aerul Chakra Alibasya, Sp.OG, Subsp. FER, MIGS bisa didapatkan Grup RS Siloam. Dengan layanan terpadu ini, pasangan tidak perlu berpindah-pindah antara berbagai klinik atau laboratorium, sehingga lebih nyaman, dapat mengurangi stress, dan mempercepat proses.

Keberhasilan IVF di Grup RS Siloam umumnya sejalan dengan tingkat keberhasilan nasional. Tingkat keberhasilannya dapat dikatakan tinggi berkat penggunaan teknologi canggih dan tim medis yang berpengalaman. 

Sebagai contoh, di tahun 2023 angka keberhasilan nasional adalah sebesar 25%, sementara Grup RS Siloam mencapai 42%. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan antara lain usia pasien, kualitas embrio, dan penyebab kesuburan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI