Suara.com - Agenda puncak kunjungan Apolistik Paus Fransiskus di Indonesia adalah Misa Suci yang akan digelar pada Kamis, (5/9/2024) di Stadion Gelora Bung Karno dan Stadion Madya, Jakarta.
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) juga telah mengirim undangan kepada 86.000 umat Katolik yang dapat menghadiri Misa Agung secara langsung di GBK. Puluhan ribu umat Katolik tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan dari berbagai komunitas, mulai dari sekolah hingga keuskupan.
Untuk menjaga ketertiban dan keamanan umat dalam mengikuti Misa, panitia juga telah membuat beberapa aturan yang perlu ditaati.
Aturan mengikuti Misa Suci bersama Paus Fransiskus
Baca Juga: Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang Digunakan Paus Fransiskus Bukan Tipe Termahal
Menurut panduan resminya, umat yang telah mendapat undangan nantinya akan diberi gelang identitas yang tidak boleh dilepas selama mengikuti Misa Suci. Warna gelang akan dibedakan sesuai dengan zona dan jalur yang dituju.
Sementara duduknya pun diatur sesuai informasi yang tertera pada gelang (kategori-zona-pintu masuk-baris-nomor kursi). Sehingga, diharapkan agar umat tidak terpisah dari keuskupan masing-masing. Aturan ini dibuat untuk ketertiban dan keamanan ketika mengikuti misa.
Saat masuk ke stadion, umat juga hanya diperkenankan membawa tas kecil untuk menyimpan air mineral karena nantinya tidak ada stand untuk penitipan barang.
Cara masuk Stadion GBK untuk Misa Suci
Agar tidak terjadi kegaduhan dalam mengikuti Misa Suci, panitia juga telah membuat aturan serta cara masuk Stadion Gelora Bung Karno.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tiba di Indonesia, Jubir Prabowo Subianto Bilang Begini
Pintu GBK akan dibuka pukul 12.00 WIB pada hari Kamis, (5/9/2024), sehingga umat diharap bisa hadir tepat waktu mengingat banyaknya jumlah umat yang akan hadir.
Di area gerbang masuk, petugas akan memberikan gelang identitas, serta membagikan plastik bening yang fungsinya untuk mengosongkan tas bawaan umat.
Setelahnya, umat yang hadir harus melewati pos pendeteksi logam dan semua barang diperiksa untuk memastikan tidak ada barang bawaan yang mencurigakan.
Apabila didapati umat membawa barang berbahaya, maka akan ditindaklanjuti oleh petugas keamanan yang bertugas.
Setelah melewati pos pemeriksaan badan, kemudian umat akan melewati pos pemeriksaan badan untuk memastikan tidak ada barang mencurigakan yang disembunyikan.
Setelah dirasa aman, barulah umat akan diarahkan ke titik pemeriksaan gelang identitas. Jika terdapat masalah terkait gelang identitas, petugas akan mengarahkan ke meja pendaftaran untuk tindakan lebih lanjut.
Akses masuk umat berkebutuhan khusus
Sementara bagi umat berkebutuhan khusus disediakan pintu masuk di Plaza Timur.
Apabila terdapat umat berkebutuhan khusus di area Plaza Utara dan Plaza Tenggara, petugas akan mengantakan ke Plaza Timur menggunakan shuttle.
Setelahnya, umat akan diterima oleh tim Special needs untuk diarahkan menuju holding room di VIP Timur.
Kemudian, pada pukul 15.30 WIB, umat berkebutuhan khusus akan diantar ke dalam GBK untuk mengikuti Misa Agung.
Pengamanan Misa Suci
Sebanyak 4.000 personel gabungan TNI dan Polri akan dikerahkan untuk menjaga ketertiban dan keamanan umat ketika mengikuti Misa Agung bersama Paus Fransiskus.
Selain itu, dikabarkan juga panitia telah menyiapkan sebanyak 250 tenaga kesehatan termasuk ambulans ICU mini sebagai pelayanan medis darurat bagi umat yang hadir.
Dalam mengantisipasi kemacetan akibat penumpukan kendaraan, panitia juga telah menyiapkan beberapa titik lokasi parkir untuk umat yang hadir.
Adapun lokasi parkir tersebut antara lain:
- Kantong parkir RNI/Aldiron
- Kantong parkir Smesco Indonesia
- Kantong parkir PPK Kemayoran
- Kantong parkir Museum Purna Bakti
- Kantong parkir Catur Pratama Mandiri/PPD
- Kantong parkir Pool TJ Cawang
- Kantong parkir TJ Kampung Rambutan
Kemudian, masyarakat yang beraktivitas juga diimbau menggunakan jalur alternatif untuk mencegah terjadinya kemacetan parah lalu lintas.
Bagaimana dengan umat yang tidak mendapat tiket?
Bagi umat yang tidak mendapat undangan untuk menghadiri Misa Agung Paus Fransiskus, bisa mengikuti secara langsung melalui siaran televisi di sejumlah stasiun televisi swasta.
Selain melalui televisi, umat juga dapat menyaksikan secara langsung via kanal media sosial televisi nasional seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan platform lainnya.
Siaran langsung Misa Agung Paus Fransiskus juga ditayangkan melalui kanal media sosial Komsos KWI (Konferensi Waligereja Indonesia).
Sehingga, ada banyak opsi platform untuk melihat siaran langsung Misa Agung yang dapat dipilih oleh umat.
Kontributor : Damayanti Kahyangan