![Kuliner di Lou Shang, Singapura [Suara.com/Farah Nabilla]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/03/59423-kuliner-di-lou-shang.jpg)
Menu di Lou Shang adalah perpaduan antara hidangan lokal klasik dan sentuhan internasional. Kami memulai petualangan kuliner dengan Roti Hey, hidangan fusion yang menggabungkan kue udang harimau di atas baguette, digoreng renyah, dan disiram dengan kuah kari ayam Nonya yang kaya rasa. Tekstur renyah dan kuah kari yang gurih memberikan sensasi rasa yang memuaskan.
Selanjutnya, kami mencoba Salted Egg Chicken Poppers, potongan paha ayam yang dicocol dengan saus telur asin, menghadirkan rasa autentik yang kuat. Terkenang di Lou Shang adalah menu Nyonya Seafood Laksa. Sebuah hidangan lokal dengan sentuhan udang besar yang kaya rasa menjadi menu utama di tempat makan ini.
Setelah menikmati hidangan, kami turun ke Mama Diam, speakeasy bar yang terinspirasi oleh toko-toko mama tradisional di Singapura. Mama Diam menawarkan suasana yang hangat dan penuh kenangan dengan dekorasi yang mengingatkan pada toko-toko kecil masa kecil kami.
Di Mama Diam, kami menemukan sebuah instalasi replika warung kelontong khas Peranakan. Bukan hanya sebagai pajangan, warung ini juga terbuka untuk dijadikan spot berfoto dan bernostalgia dengan segala jajanan masa kecil. Toples-toples kaca berisikan permen karet, manisan, hingga stiker. Membuat ingatan kami akan masa sekolah dasar kembali terlintas. Ternyata, masa kecil kami dan orang Singapura tak jauh beda.