Cara Atur Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Kesehatan, Jangan Sampai Merusak Ginjal hingga Sakit Jantung!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 03 September 2024 | 06:10 WIB
Cara Atur Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Kesehatan, Jangan Sampai Merusak Ginjal hingga Sakit Jantung!
Ilustrasi telor sumber protein. [Dok.Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebutuhan protein setiap individu ternyata sangat bervariasi, tergantung pada usia, tingkat aktivitas, serta kondisi kesehatan masing-masing.

Menurut ahli gizi utama di Allium Healthcare, Mary-ann Chiam, orang dewasa sehat berusia 18 hingga 49 tahun disarankan mengonsumsi sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan setiap hari.

Sebagai contoh, seseorang dengan berat badan 70 kg sebaiknya mengonsumsi sekitar 56 gram protein setiap harinya.

"Kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan makanan tinggi protein seperti telur atau tempe. Tiga butir telur atau empat potong tempe sudah dapat menyediakan 20 hingga 25 gram protein," ungkap Chiam lewat Channel News Asia, dikutip dari Antara, Senin (2/9/2024).

Kebutuhan protein ini mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Pada usia 30-an, asupan protein yang disarankan tetap sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan.

Namun, ketika memasuki usia 40-an, beberapa ahli menganjurkan peningkatan asupan protein menjadi sekitar satu gram per kilogram berat badan per hari untuk menjaga massa otot dan kesehatan secara keseluruhan.

Saat mencapai usia 50-an, asupan protein sebaiknya ditingkatkan lagi menjadi 1,2 gram per kilogram berat badan setiap hari. Menurut Chiam, orang dewasa yang lebih tua lebih rentan mengalami penurunan kekuatan dan massa otot atau dikenal dengan sarkopenia, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak protein untuk menjaga kekuatan dan massa otot.

Jaclyn Reutens, ahli gizi klinis dan olahraga dari Aptima Nutrition & Sports Consultants, menambahkan bahwa tingkat aktivitas juga mempengaruhi kebutuhan protein.

Orang yang melakukan latihan kekuatan disarankan menggandakan asupan protein menjadi 1,6 hingga 2 gram per kilogram berat badan per hari. Sementara bagi mereka yang berolahraga dengan intensitas sedang, asupan protein bisa ditingkatkan menjadi 1,2 hingga 1,5 gram per kilogram berat badan.

Namun, bagi mereka yang menjalani aktivitas ringan seperti berjalan kaki atau mengerjakan pekerjaan rumah, asupan protein tidak perlu ditingkatkan secara signifikan. Reutens juga menekankan bahwa bagi kebanyakan orang, asupan protein tidak boleh melebihi 1,5 gram per kilogram berat badan per hari.

Faktor lain yang turut mempengaruhi kebutuhan protein adalah kondisi kesehatan. Misalnya, orang dewasa dengan kondisi medis tertentu seperti kanker atau penyakit ginjal akan memiliki kebutuhan protein yang berbeda.

Diane Seto, ahli gizi senior dari Mount Elizabeth Hospital di Singapura, juga mengingatkan bahwa ibu hamil membutuhkan asupan protein ekstra untuk mendukung pertumbuhan bayi dan perubahan tubuh selama kehamilan.

Meskipun protein sangat penting, konsumsi yang berlebihan juga bisa berisiko. Kelebihan asam amino dari protein akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh, yang dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah dan memicu penyakit jantung.

Selain itu, kelebihan protein juga dapat membebani ginjal, terutama bagi mereka yang sudah memiliki risiko masalah ginjal.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi guna mengetahui kebutuhan protein yang tepat sesuai dengan usia, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan masing-masing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI