"Mulai Iqbal sekolah apalagi ketika dia mulai tumbuh remaja, saya nggak pernah lepas mata saya, telinga saya, saya mengontrol anak saya, saya nggak mau sampai anak saya salah pergaulan," ujar Machica.
Machica menegaskan bahwa pengawasannya terhadap Iqbal bukan berarti ia mengekang kehidupan sang putra.
"Saya pantau terus anak saya bukan berarti saya mengekang ya. Dia boleh aja bergaul. Jadi saya cuma selalu memberikan pandangan-pandangan kepada Iqbal, 'kamu harus jaga diri, kamu harus bertanggung jawab sama dirimu sendiri, baru kamu bertanggung jawab sama orang lain'," pungkas Machica Mochtar.