Suara.com - Kemunculan Machica Mochtar mengejutkan publik. Semua gara-gara putranya, Iqbal Ramadhan, menjadi perbincangan hangat usai ditangkap saat menggelar aksi demo kawal putusan MK terkait UU Pilkada.
Penyanyi lawas keturunan Bugis itu memperjuangkan keadilan atas insiden kekerasan yang dialami sang anak, Iqbal, saat ikut demonstrasi.
Selain Machica Mochtar dan anaknya Iqbal, sosok sang suami yang merupakan ayah Iqbal pun dikuliti publik. Ayah Iqbal bukan orang sembarangan, ia adalah mendiang Letnan Jenderal (Purn) Moerdiono.
Semasa hidup, Moerdiono dikenal sebagai tentara dan politikus yang dekat dengan Presiden Soeharto. Jenderal itu selalu dapat berbagai keistimewaan.
Mesk begitu, Moerdiono memiliki pesan penting yang disampaikan kepada Machica terkait pola asuh putra mereka.
Melalui sebuah unggahan di akun TikTok @asriamleya3 yang viral pada Senin (2/9/2024), Machica mengungkap pesan terakhir mendiang Moerdiono yang berkaitan dengan pola asuh untuk Iqbal Ramadhan.
Sebagai seorang jenderal dan politikus yang dekat dengan Soeharto, Moerdiono menekankan agar Iqbal dibesarkan dengan cara yang sederhana, tanpa kemewahan yang berlebihan.
"Dia (Moerdiono) memang selalu pesan sama saya, panggilan Bapak ke saya itu Unyil, 'nanti anakmu ini kamu didik ya, (dengan) sederhana aja, gak usah kasih mewah-mewah,'" ungkap Machica Mochtar.
Selain itu, Moerdiono juga menekankan bahwa Iqbal Ramadhan harus dididik dengan keras agar tumbuh menjadi seorang pria sejati. Pesan ini dipegang teguh oleh Machica dalam mendidik putranya.
"Anak laki-laki harus kamu didik keras, supaya dia jadi laki-laki (sesungguhnya)," lanjut Machica.
Machica juga menambahkan bahwa ia selalu mengontrol kehidupan Iqbal sejak kecil hingga remaja. Ia mengaku tidak pernah lepas mengawasi pergaulan Iqbal Ramadhan untuk memastikan putranya tidak terjerumus ke dalam lingkungan yang salah.
"Mulai Iqbal sekolah apalagi ketika dia mulai tumbuh remaja, saya nggak pernah lepas mata saya, telinga saya, saya mengontrol anak saya, saya nggak mau sampai anak saya salah pergaulan," ujar Machica.
Machica menegaskan bahwa pengawasannya terhadap Iqbal bukan berarti ia mengekang kehidupan sang putra.
"Saya pantau terus anak saya bukan berarti saya mengekang ya. Dia boleh aja bergaul. Jadi saya cuma selalu memberikan pandangan-pandangan kepada Iqbal, 'kamu harus jaga diri, kamu harus bertanggung jawab sama dirimu sendiri, baru kamu bertanggung jawab sama orang lain'," pungkas Machica Mochtar.