Selain bunyi hadist di atas, tertera pula hadist riwayat muslim lain yang membahas Maulid Nabi. Hadist berikut ini membahas momen ketika Nabi Muhammad menjawab bahwa hari senin merupakan hari di mana ia dilahirkan. Berikut bunyinya,
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ
Artinya: "Hari itu merupakan hari dimana aku telah dilahirkan." HR. Muslim.
Oleh karenanya, pada hari Senin, Nabi Muhammad saw melaksanakan puasa.
Peristiwa ini juga diriwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas berbunyi:
لِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِ
Artinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
Tak hanya hadist Maulid Nabi saja yang meriwayatkan hari lahir Nabi Muhammad, tetapi ada pula surah dalam Al Quran yang membahas tentang Maulid Nabi. Salah satunya ialah surah Yunus ayat 58.
قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Latinnya: Qul bifaḍlillāhi wa biraḥmatihī fa biżālika falyafraḥụ, huwa khairum mimmā yajma'ụn
Baca Juga: Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW Singkat Namun Padat Makna
Artinya: "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".
Selain surah Yunus di atas, dalam Surah Al-Anbiya ayat 107 juga dibahas arti penting Maulid Nabi, bunyinya sebagai berikut:
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ