Suara.com - Kanker ovarium merupakan jenis kanker yang tumbuh dan berkembang pada ovarium atau indung telur, dua organ yang berada di sisi kanan dan kiri rahim.
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker ovarium, seperti:
- Mutasi Genetik: Perubahan atau mutasi DNA di sel-sel ovarium yang menyebabkan sel-sel ovarium tumbuh tidak normal dan tidak terkendali.
- Faktor Risiko: Faktor-faktor seperti diet tinggi lemak, merokok, konsumsi alkohol, riwayat kanker payudara, kolon, atau endometrium, riwayat keluarga dengan kanker payudara atau ovarium, infertilitas, dan menstruasi dini.
Gejala kanker ovarium sering kali tidak menimbulkan keluhan pada tahap awal dan hanya muncul pada stadium lanjut. Beberapa gejala yang mungkin dialami adalah:
- Nyeri Panggul: Nyeri panggul yang disebabkan oleh tekanan oleh massa atau kanker ovarium.
- Sakit Perut Bagian Bawah atau Punggung Bagian Bawah: Sakit perut bagian bawah atau punggung bagian bawah yang disebabkan oleh kanker ovarium.
- Kembung: Perut kembung yang disebabkan oleh kanker ovarium. Perut kembung yang disertai dengan gejala lain seperti cepat kenyang meski makan sedikit.
- Tidak Nafsu Makan: Tidak nafsu makan yang disebabkan oleh kanker ovarium. Kondisi ini menimbulkan terjadinya penurunan berat badan secara drastis.
Cara Pencegahan Kanker Ovarium
Meskipun penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker ovarium:
- Menggunakan Kontrasepsi Oral (Pil KB): Menggunakan pil KB dapat menurunkan risiko terkena kanker ovarium.
- Hamil dan Menyusui: Hamil dan menyusui dapat mengurangi risiko kanker ovarium.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Menjaga berat badan ideal dapat mengurangi risiko kanker ovarium.
- Menghindari atau Membatasi Konsumsi Alkohol dan Merokok: Menghindari atau membatasi konsumsi alkohol dan merokok dapat mengurangi risiko kanker ovarium.
- Pertimbangkan Tindakan Operasi Ginekologi: Pertimbangkan tindakan operasi ginekologi seperti histerektomi untuk mengurangi risiko kanker ovarium, terutama pada wanita yang berisiko tinggi.
Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan berkala ke dokter kandungan sangat penting, terutama setelah memasuki masa menopause. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi kanker ovarium pada stadium awal, sehingga peluang kesembuhan lebih besar.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara pencegahan kanker ovarium, wanita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi risiko terkena kanker ovarium.