Suara.com - Pawang hujan Rara Istiani Wulandari atau Mbak Rara dikabarkan dipulangkan ketika menggelar ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Aceh, yang akan dijadikan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara. Langkah itu diambil oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal, lantaran mengklaim ritual Rara tak sesuai dengan syariat Islam serta kebudayaan warga Aceh. Lantas bagaimana cara kerja pawang hujan?
Melansir tayangan On The Spot di YouTube, Mbak Rara mengungkap cara yang digunakannya untuk membantunya dalam berkomunikasi dengan alam dari dimensi lain. Cara menghentikan hujan yang dilakukannya yaitu memindahkan hujan ke tempat lain, atau disebut sebagai ilmu telekinesis.
Tak sampai di situ, dalam sebuah rekaman video yang diunggah oleh akun X (Twitter) @Astee_mou, pada Minggu (20/3/2022) lalu, Rara juga mengungkap rahasia lain tentang cara kerja pawang hujan. Dijelaskan bahwa untuk menggeser awan-awan tebal yang hitam, dia memakai teknik getaran suara/bunyi yang dihasilkan oleh benda berbentuk mangkuk logam yang dibawa saat menjalankan ritual.
Berdasarkan pengakuannya, gelombang suara yang bisa ditangkap otak antara lain Alfa, Delta dan Teta. Akan tetapi tidak semua orang peka dan dapat menangkap gelombang suara hingga Teta.
Baca Juga: Kronologi Mbak Rara Pawang Hujan Diminta Pulang dari Aceh, Apa Alasannya?
Lebih jauh, menurut Rara, hanya pawang hujan saja yang bisa menangkap gelombang suara sampai Teta. Kemampuan istimewa itu lantas dikombinasikan dengan ketenangan batin, hingga seorang pawang hujan dapat memasuki alam lain.
Nah, dalam upaya menghentikan hujan sendiri setidaknya terdapat 3 konsep atau cara kerja yang digunakan pawang hujan, antara lain:
1. Memindahkan
Cara kerja yang pertama dan paling sering digunakan oleh pawang hujan yaitu dengan reknik memindahkan hujan. Umumnya, pada teknik ini si pawang akan meminta supaya hujan yang mestinya jatuh di lokasi G dipindahkan ke lokasi H sehingga air hujan akan berpindah dengan jumlah serta debit yang sama pula.
Adapun memindahkan hujan ini bisa dilakukan apabila lokasi di dekat G tidak berpotensi turun hujan, namun jika lokasi dekat G misal H dan I hujan maka cara kerja ini tidak dapat dipraktikan.
Baca Juga: Danu Akui Terlibat di Kasus Pembunuhan Ibu-Anak Subang, Ternyata Mbak Rara yang Suruh
2. Menunda
Cara kerja kedua yaitu dengan teknik menunda turunnya hujan. Cara menunda hujan biasanya dilakukan saat lokasi yang diinginkan tidak hujan dalam waktu tertentu. Misalnya dalam kasus Mbak Rara, dapat diperkirakan dia sering menggunakan cara yang kedua ini sebab hujan diturunkan di pagi hari dan meminta agar siang tidak hujan. Akan tetapi, risiko dari menunda ini biasanya hujan akan diturunkan dengan waktu singkat namun lebih ekstrim lantaran diiringi angin dan petir.
3. Membagi
Cara ketiga yang juga banyak dilakukan oleh para pawang hujan yaitu dengan membagi hujan yang turun dengan lokasi lain. Dengan cara membagi ini, maka hujan yang turun di lokasi yang kita inginkan tidak akan terlalu banyak dan masih bisa diantisipasi. Caranya mirip seperti cara pertama, yaitu dapat dilakukan apabila lokasi terdekat dalam kondisi tidak sengaja diturunkan hujan.
Terkait praktik menangkal hujan atau menghentikan hujan, sebenarnya bukan hanya dilakukan oleh seorang pawang hujan saja, lho. Di beberapa negara, kegiatan mengontrol cuaca ini juga sudah banyak dilakukan, akan tetapi bisa dijelaskan dengan ilmiah.
Sudah banyak peneliti yang melakukan berbagai eksperimen untuk menghentikan maupun mendatangkan hujan, dengan berbagai tujuan tertentu. Misalnya, menghindari banjir, mencegah kekeringan di suatu wilayah, meningkatkan produksi pangan, hingga memadamkan api saat hutan kebakaran.
Itu tadi informasi tentang bagaimana cara kerja pawang hujan. Pada dasarnya, teknik menghentikan hujan bisa dijelaskan secara ilmiah.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari