- Toxic masculinity
Sejak dulu, dalam masyarakat tertanam seterotip bahwa laki-laki harus kuat dan tidak boleh cengeng. Hal itu dapat membentuk pola pikir toxic masculinity yang mengarah pada sikap misoginis.
Jika dibiasakan untuk berpikir dirinya paling tangguh dan unggul dalam segala hal, laki-laki akan tersentil egonya apabila ada perempuan yang lebih sukses dari dirinya.
Contoh Perilaku Misoginis
Sikap misoginis biasanya lahir dari budaya patriarki yang kental. Namun, tidak semua orang menunjukkan bahwa dirinya memiliki perilaku misoginis. Berikut adalah contoh orang dengan perilaku misoginis.
- Bersikap egois dan superior
Laki-laki yang selalu merasa paling unggul terhadap perempuan akan cenderung suka mengatur dan menuntut perempuan untuk selalu tunduk kepadanya. Ia menganggap perempuan adalah pihak lemah yang tidak perlu didengarkan pendapatnya.
- Tak mau kalah
Orang dengan perilaku misoginis cenderung tidak terima apabila ada perempuan yang berdaya dan lebih sukses darinya. Menurut mereka, kedudukan perempuan adalah di bawah laki-laki dan tidak boleh mengunggulinya dalam hal apa pun.
- Mendiskriminasi perempuan
Orang misoginis memperlakukan perempuan layaknya objek yang layak dijadikan candaan dan bahan olok-olok, yang mengarah pada diskriminasi.
Perbedaan Misoginis dan Seksisme
Misoginis dan seksisme adalah dua hal yang berbeda, meskipun konsepnya cukup mirip.
Seksisme adalah diskriminasi berdasarkan gender atau pemikiran yang percaya bahwa laki-laki itu lebih superior dibandingkan perempuan. Sedangkan misogini adalah bentuk diskriminasi terhadap gender perempuan yang melibatkan kebencian.