Tweet Lawas Bikin Pramono Anung Cagub DKI Jakarta 2024 Dicap Misoginis, Apa Itu? Ini Pengertian dan Bedanya Seksisme

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 30 Agustus 2024 | 18:32 WIB
Tweet Lawas Bikin Pramono Anung Cagub DKI Jakarta 2024 Dicap Misoginis, Apa Itu? Ini Pengertian dan Bedanya Seksisme
Jejak digital Pramono Anung. [X/ARSIPAJA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Misoginis berasal dari kata "miso" yang berarti benci dan "gyne" yang artinya perempuan. Dengan kata lain, misoginis dapat diartikan sebagai rasa benci terhadap kaum perempuan.

Misoginis merupakan istilah untuk orang yang memiliki kebencian atau rasa tidak suka terhadap perempuan dalam level yang ekstrem. Perilakunya sendiri disebut dengan misogini.

Perilaku misoginis sering dikaitkan dengan budaya patriarki yang mendarah daging, dan kurangnya rasa hormat terhadap kaum perempauan yang mengarah pada diskriminasi gender.

Mengutip dari laman Komnas HAM, seorang misoginis akan memandang perempuan sebagai pihak yang memang pantas ditindas, disudutkan, dan dieksploitasi.

Perilaku misoginis kerap ditunjukkan melalui candaan-candaan berbau seksis, mengobjektifikasi tubuh perempuan. Hal ini menimbulkan risiko yang ekstrem, yaitu kekrasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan.

Penyebab Seseorang Memiliki Perilaku Misoginis

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan seseorang berpandangan buruk terhadap perempuan hingga memiliki perilaku misoginis, di antaranya:

  • Trauma mendalam saat kecil

Jika seseorang mendapatkan perilaku yang buruk dari perempuan saat masih kecil, tidak menutup kemungkinan terbentuknya perilaku misoginis dalam dirinya.

Trauma tersebut dapat disebabkan oleh kekerasan oleh ibu, pengasuh, atau dirundung oleh perempuan, atau bisa juga karena pernah menjalani hubungan romantis yang traumatis dengan perempuan.

Baca Juga: Beda dari Ridwan Kamil dan Pramono Anung, Cuitan Lawas Anies Baswedan Justru Bikin Salut: Orang Berkelas..

  • Kesalahan pola asuh

Dalam sebuah keluarga, hendaknya orang tua memperlakukan anak laki-laki dan perempuan dengan setara. Hindari memperlakukan salah satu anak secara istimewa untuk mencegah perilaku misoginis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI