Gerakan Meatless Monday Indonesia, Ajak Lebih Banyak Remaja Urban Kurangi Konsumsi Daging demi Kesehatan dan Lingkungan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 20:44 WIB
Gerakan Meatless Monday Indonesia, Ajak Lebih Banyak Remaja Urban Kurangi Konsumsi Daging demi Kesehatan dan Lingkungan
Ilustrasi makan daging. (Unsplash/Eduardo D)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsumsi daging berlebihan tidak hanya memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, namun juga lingkungan. Disebutkan, produksi daging terbukti memiliki hubungan dengan penggundulan hutan, karena proses ini membutuhkan lahan yang luas, baik untuk peternakan maupun untuk menanam pakan ternak. 

Konsumsi daging juga merupakan salah satu faktor utama terjadinya perubahan iklim seperti pemanasan global, karena hewan ternak menghasilkan gas rumah kaca dalam jumlah besar. Selain menghasilkan karbon dioksida, hewan ternak seperti sapi dan domba juga menghasilkan metana dalam jumlah yang besar saat mereka mencerna makanan.

Untuk itulah, gerakan Meatless Monday mulai diperkenalkan secara global mulai 2003 yang telah diikuti oleh 40 negara. Di Indonesia gerakan ini baru populer pada akhir 2021. Andi Reski dari Meatless Monday Indonesia (MMI) menjelaskan konsep utama yang diusung MMI sendiri mendorong orang untuk mengurangi konsumsi daging dan hanya memakannya satu minggu sekali di hari Senin.

Daging yang dimaksud sendiri, kata dia termasuk daging merah, unggas, telur seafood, dan produk susu. Adapun Hari Senin dipilih karena dianggap sebagai awal minggu yang ideal untuk memulai perubahan dan kebiasaan baru.

Baca Juga: Islam Haramkan Makan Daging Kucing, Ternyata Ini Efeknya Bagi Tubuh

"MMI bertujuan mendorong masyarakat Indonesia khususnya masyarakat urban usia produktif dalam mengurangi konsumsi daging demi kesehatan mereka dan keberlangsungan planet bumi," jelas dia dalam acara Parara Youth World Month yang diselenggarakan Rabu (28/8/2024) di Parara Ethical Store & Café, Kemang, Jakarta Selatan. 

Dengan tidak mengonsumsi daging pada hari Senin, diharapkan masyarakat dapat menggantinya dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan. Atau, kata Ekki, sapaan akrabnya adalah pangan lokal.

Lebih lanjut, gerakan MMI sendiri kata dia saat ini ingin lebih menyasar para remaja untuk mulai sadar terkait pola hidup sehat dan berkelanjutan. Terlebih saat ini, tak sedikir dari mereka yang terpapar dengan kuliner populer yang berbahan dasar daging dan menikmatinya kapanpun mereka mau.

Lebih lanjut, dalam talkshow bertajuk “Pentingnya Transformasi Dalam Sistem Pangan Untuk Generasi Muda” ini diungkapkan juga beragam manfaat dari tidak mengkonsumsi daging dan turunannya sehari dalam seminggu.

Manfaat bagi tubuh, lanjut Ekki, tentunya dapat mengontrol kolesterol, memperbaiki pencernaan, mengontrol berat badan, memperkuat imunitas tubuh, dan membantu mengurangi risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) lainnya.

Baca Juga: Jadi Tersangka, Ini Sosok Pria Pemakan Daging Kucing Di Semarang

Di luar manfaatnya bagi tubuh, gerakan MMI juga mempunyai peran penting dalam melestarikan sumber daya alam dan memerangi perubahan iklim. Selain itu, Ekki berharap MMI dapat mempromosikan keanekaragaman pangan nabati lokal sebagai bagian dari misi mendorong kebiasaan makan yang lebih sehat dan kelestarian lingkungan.

Di luar manfaatnya bagi tubuh, gerakan MMI juga mempunyai peran penting dalam melestarikan sumber daya alam dan memerangi perubahan iklim. Selain itu, Ekki berharap MMI dapat mempromosikan keanekaragaman pangan nabati lokal sebagai bagian dari misi mendorong kebiasaan makan yang lebih sehat dan kelestarian lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI