Lambat laun usahanya tersebut semakin besar. Ma'soem menjadi agen minyak tanah dan berhasil membeli sebuah truk bekas. Dia juga mulai mengembangkan bisnisnya ke pompa bensin di daerah Rancaekek.
Bisnis Ma'soem kemudian merambah ke armada angkutan dan pabrik tenun. Tahun 1955, Ma’soem dan istri pergi haji.
Sepulang berhaji, putranya, Nanang Iskandar yang berkuliah di Fakultas Ekonomi Unpad menyarankannya membentuk perseroan terbatas (PT). Awalnya Ma'soem menolak. Namun oleh Nanang diyakinkannya sang ayah. Pada Tahun 1973, PT Ma'soem berdiri.
Haji Ma'soem telah meninggal dunia. Dia wafat pada Tanggal 30 Desember 2001.