Suara.com - Nama Haji Ma'soem kembali ramai dibahas, usai cucunya, Yena Iskandar Ma'soem maju menjadi Bakal Calon Wakil Wali Kota Bandung di Pilkada 2024. Dia dipasangkan dengan Arfi Rafnialdi.
Yena Iskandar Ma'soem merupakan putri dari pasangan H. Nanang Iskandar Ma'soem dan Yetty Mulyawati.
Haji Nanang Ma'soem merupakan putra pendiri Ma'soem Group, Haji Ma'soem dan Hajah Aisyah.
Sosok Haji Ma'soem terkenal sebagai pengusaha sukses asal Jawa Barat. Banyak usahanya di bidang SPBU, air mineral, dan apotik. Dia juga memiliki yayasan pendidikan yang dikenal dengan nama Al Ma'soem.
Baca Juga: Siapa Suami Tina Toon? Pekerjaannya Gak Kalah Mentereng dari sang Istri yang Anggota Dewan
Berikut ini Profil dan Kisah Hidup Haji Ma'soem
Haji Ma'soem memiliki nama kecil Dajoen. Mengutip dari laman Yayasan Al Ma'soem, dia lahir di Desa Cibuyut, Tasikmalaya, Jawa Barat pada Tahun 1923.
Masa kecil Haji Ma'soem atau Dajoen bersekolah di Sekolah Rakyat. Kemudian melanjutkan pendidikan di Vervogschool di Kecamatan Ciawi. Dia sempat menimba ilmu di Pesantren Karangsambung asuhan KH Masduki. Sang ulama ini yang kemudian memberikan nama Ma'soem.
Kisah Haji Ma'soem sukses memiliki banyak lini bisnis di Jawa Barat menginspirasi banyak orang. Pada awalnya, Ma'soem berdagang kerbau. Dia membelinya di sekitar Ciawi, kemudian membawanya ke Bandung.
Tahun 1950, Ma'soem memutuskan merantau karena situasi desanya tak aman oleh gerombolan kriminal. Dia pun menjual kerajinan ke Bandung, bahkan sesekali di Jakarta.
Baca Juga: Marshel Widianto Dikasihani Usai Batal Maju Pilwalkot Tangsel: Capek-capek Menjilat...
Namun, uang hasil berjualan kerajinan tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup. Ma'soem memutuskan untuk beralih sebagai pedagang minyak tanah di depan Pasar Dangdeur, Rancaekek, Bandung.
Lambat laun usahanya tersebut semakin besar. Ma'soem menjadi agen minyak tanah dan berhasil membeli sebuah truk bekas. Dia juga mulai mengembangkan bisnisnya ke pompa bensin di daerah Rancaekek.
Bisnis Ma'soem kemudian merambah ke armada angkutan dan pabrik tenun. Tahun 1955, Ma’soem dan istri pergi haji.
Sepulang berhaji, putranya, Nanang Iskandar yang berkuliah di Fakultas Ekonomi Unpad menyarankannya membentuk perseroan terbatas (PT). Awalnya Ma'soem menolak. Namun oleh Nanang diyakinkannya sang ayah. Pada Tahun 1973, PT Ma'soem berdiri.
Haji Ma'soem telah meninggal dunia. Dia wafat pada Tanggal 30 Desember 2001.