Ketika kita merenung, ingatan kita seolah terbang jauh ke masa lalu, ke abad keenam Masehi, ketika di tanah tandus Semenanjung Arabia lahir seorang anak dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Lahirnya Nabi Muhammad SAW bersamaan dengan peristiwa monumental, yakni serangan pasukan gajah dari Habsyi yang berniat menghancurkan Ka'bah. Namun, dalam peristiwa tersebut, Allah menunjukkan kekuasaan-Nya dengan melindungi rumah suci-Nya dari ambisi Raja Habsyi.
Pelajaran penting dari peristiwa ini adalah bagaimana Abdul Muthalib, kakek Nabi, menghadapi situasi kritis dengan penuh kebijaksanaan. Beliau tidak reaktif, tidak emosional, namun justru menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT. Ini adalah cerminan dari kearifan sejati yang harus kita teladani dalam menghadapi tantangan hidup.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Begitu banyak kisah tentang akhlak dan perilaku Rasulullah SAW yang menjadi teladan bagi kita. Sejak kecil, beliau sudah dikenal sebagai al-Amin, yang dapat dipercaya. Penyelesaian sengketa hajar aswad adalah bukti nyata bahwa beliau telah mendapatkan kepercayaan umat sejak awal. Ini hanyalah sebagian kecil dari keteladanan Nabi yang diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai uswah hasanah, teladan terbaik.
Spirit yang diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi berbagai kesulitan di awal perjuangan Islam adalah inspirasi bagi kita semua. Beliau mengajarkan pentingnya keteguhan hati, kesabaran, dan kerja keras dalam menghadapi berbagai persoalan, baik itu musibah, pelanggaran hukum, atau ketidakpedulian sosial.
Di tengah-tengah kita, umat Islam di seluruh dunia juga memperingati Maulid Nabi dengan berbagai kegiatan yang mengacu pada sosok beliau sebagai pemimpin dan negarawan yang menjadi panutan. Tak kurang dari 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia yang menghormati dan meneladani beliau, yang telah mengubah arah sejarah dunia.
Namun, kita juga harus ingat bahwa sepanjang sejarah, selalu ada pihak yang mencoba merendahkan Nabi Muhammad SAW. Sejak awal, reformasi yang beliau lakukan terhadap keyakinan paganistik bangsa Arab menuju tauhid selalu dihadapkan pada resistensi. Meski demikian, tantangan dan hinaan justru membuat lebih banyak orang penasaran dan ingin mengenal siapa Nabi Muhammad SAW sebenarnya. Bahkan, musuh besar seperti Umar bin Khattab, yang awalnya ingin membunuh Nabi, akhirnya memeluk Islam karena terpesona oleh keagungan ajaran Al-Qur'an.
Di balik suara-suara sumbang yang mencemooh Nabi Muhammad SAW, ada pula tokoh-tokoh besar dunia yang mengakui kehebatannya. Napoleon Bonaparte pernah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin luar biasa yang berhasil mengubah dunia hanya dalam kurun waktu singkat. George Bernard Shaw, pemenang Nobel 1925, menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai juru selamat umat manusia. Bahkan, Michael Hart dalam bukunya yang kontroversial "The 100" menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Baca Juga: Contoh Proposal Maulid Nabi 2024 yang Simple dan Efektif
Peringatan Maulid Nabi adalah momentum untuk menggali kembali nilai-nilai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta alam, Nabi Muhammad SAW membawa misi perdamaian, keadilan, kebebasan, dan persamaan. Namun, apakah kita sudah mampu menjadikan nilai-nilai ini sebagai landasan peradaban Islam yang peduli pada kedamaian dan kesejahteraan? Ini adalah tantangan besar yang harus kita jawab dengan tindakan nyata, bukan hanya dalam pidato atau tulisan.