Cara Modest Fashion Indonesia Kenalkan Nilai Keislaman ke Dunia

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 29 Agustus 2024 | 07:15 WIB
Cara Modest Fashion Indonesia Kenalkan Nilai Keislaman ke Dunia
Model memperagakan busana pada peluncuran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 di Jakarta, Rabu (17/7/2024). [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri dan CEO Scarf Media, Temi Sumarlin, menegaskan pentingnya memperkenalkan nilai keislaman dalam modest fashion Indonesia agar dapat diakui sebagai pusat fesyen Muslim dunia.

Menurut Temi, penguatan branding dengan menonjolkan unsur keislaman dalam setiap desain busana akan memberikan modest fashion Indonesia daya tarik yang lebih kuat di tingkat global.

“Kadang kita lupa untuk mem-branding. Kenapa modest fashion harus ada di Indonesia? Nilai-nilai keislaman bisa kita bawa, seperti wastra yang tidak transparan, ini merupakan bagian dari nilai keislaman yang harus dijaga,” ungkap Temi, Rabu (28/8/2024).

Temi juga menggarisbawahi bahwa dengan mengangkat nilai keislaman yang berasal dari tradisi dan budaya kerajaan masa lampau, modest fashion Indonesia akan memiliki nilai tambah yang unik di mata dunia.
Penguatan kolaborasi antara kreator busana Muslim dan berbagai kementerian juga dinilai penting untuk mempercepat proses pengakuan ini.

“Kami berharap ada sinergi antara UMKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Perdagangan. Jika program-program ini bisa berjalan seiring, saya rasa kita bisa lebih cepat menjadi pusat modest fashion dunia,” lanjut Temi.

Selain itu, Temi menyoroti pentingnya peran digital dalam memperkuat pengaruh modest fashion Indonesia di tingkat global.

Laporan State of Global Islamic Economy menunjukkan bahwa platform digital merupakan alat kampanye paling efektif untuk memperkenalkan ciri khas fesyen suatu negara.

Namun, Temi juga mengingatkan bahwa para kreator busana Muslim di Indonesia perlu mencapai kesepakatan tentang ciri khas modest fashion yang mewakili Indonesia. Tanpa kesatuan gaya yang jelas, menurutnya, akan sulit untuk menetapkan identitas fesyen Muslim Indonesia di mata dunia.

Sebagai langkah lanjutan, Temi menyarankan pembentukan sekolah mode yang fokus pada modest fashion serta pembentukan komite fesyen Muslim Indonesia yang terdiri dari ahli mode, untuk bertanggung jawab dalam menentukan dan menjaga tren modest fashion di Indonesia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI