Suara.com - Di tengah ramainya pembicaraan tentang penggunaan pesawat pribadi Kaesang Pangarep dan istrinya, siapa sangka jika sosok ayah Erina Gudono justru pernah menulis tentang kehidupan mewah para petinggi negara.
Pada tulisan berjudul "Moralitas dan Kemajuan Ekonomi", ayah Erina Gudono menyebutkan bahwa negara bedebah diisi oleh pemimpin berkehidupan mewah.
"Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah? Itulah negeri yang para pemimpinya hidup mewah. Tapi rakyatnya makan dan mengais sampah atau menjadi kuli di negeri orang dibayar dengan serapah dan bogem mentah," kutipan tulisan ayah Erina Gudono yang diunggah ulang oleh Hanum Salsabiela Rais melaluui akun X hanumrais, dilansir pada Rabu (28/8/2024).
Lantas, bagaimana selama ini sosok ayah Erina Gudono dikenal? Berikut informasinya.
Mengenal Sosok Ayah Erina Gudono
Meski bukan politikus, almarhum ayah Erina Gudono adalah seorang guru besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Posisi tersebut diperolehnya setelah menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Bisnis yang dulunya Fakultas Ekonomi di UGM dan melanjutkan ke Murray State University di Kentucky, Amerika Serikat untuk mengambil S2.
Tak berhenti sampai di situ, sebagai akademisi, Prof. Dr. Mohammad Gudono, MBA mengambil pendidikan S3 atau doktoral di Temple University, Pennsylvania, Amerika. Ia mulai menjadi guru besar di UGM pada 1 Desember 2011.
Semasa hidupnya, Prof. Gudono sudah meraih berbagai penghargaan terkait pendidikan. Salah satunya adalah Satya Lencana Karya Satya XX dari Presiden Republik Indonesia dan Satya Lencana Kesetian 25 tahun dari UGM.
Sebelum menjabat sebagai guru besar, mertua Kaesang Pangarep ini pernah menjadi Wakil rektor Bidang administrasi dan pengembangan SDM UGM (2002–2004), Pejabat Struktural Eselon III A di BPK RI (2006–2010), Ketua Pengelola Program Magister Akuntansi (MAKSI) FEB UGM (2013–2015), dan Ketua Program Sarjana Akuntansi FEB UGM (2016– wafat).
Prof. Dr. Mohammad Gudono, MBA sendiri tidak sempat menyaksikan pernikahan sang anak pada tahun 2022 lantaran sudah berpulang ke rumah-Nya di tahun 2016 karena serangan jantung.
Tulisan yang beredar di media sosial tersebut kemudian mengingatkan beberapa warganet bahwa Prof. Gudono adalah sosok ekonom yang disegani.
"Prof. Gudono (Alm), Al Fatihah untuk beliau, seorang ekonom dan pemikir dari UGM yang sangat peduli kemajuan ekonomi rakyat yang berakar pada etika dan moralitas. Sangat disegani di masa hidupnya," tulis Hanum Salsabiela Rais lagi.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri