Waspada! Ini Gejala Penglihatan Ganda dan Cara Mengatasinya

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 28 Agustus 2024 | 21:24 WIB
Waspada! Ini Gejala Penglihatan Ganda dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi warga menjalani pemeriksaan mata di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (28/8/2024). [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter spesialis mata RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Salmarezka Dewiputri mengungkapkan pentingnya memahami gejala penglihatan ganda atau diplopia serta cara penanganannya yang tepat.

Diplopia adalah kondisi di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek, yang dapat terjadi pada satu atau kedua mata.

"Diplopia adalah kondisi yang memerlukan perhatian medis karena dapat memengaruhi kualitas hidup pasien," jelas Salma dalam sebuah diskusi kesehatan pada Rabu (28/8/2024).

Diplopia terbagi menjadi dua jenis: diplopia monokular yang terjadi pada satu mata dan diplopia binokular yang memengaruhi kedua mata.

Diplopia monokular, lanjut Salma, seringkali disebabkan oleh masalah pada kornea atau lensa mata, seperti katarak, mata kering, atau astigmatisme.

Pada kondisi ini, pasien akan melihat satu objek menjadi dua hanya pada satu mata, sementara mata lainnya tetap melihat normal.

"Jika pasien menutup mata yang terkena diplopia, maka penglihatannya akan kembali normal," katanya.

Sebaliknya, diplopia binokular adalah kondisi yang lebih serius karena melibatkan kedua mata dan seringkali berhubungan dengan gangguan pada otot, saraf, atau otak.

"Diplopia binokular biasanya lebih berbahaya karena dapat terkait dengan penyakit serius seperti diabetes atau peradangan otot mata," kata Salma.

Salma menekankan pentingnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami penglihatan ganda atau kesulitan melihat secara tiba-tiba, terutama jika disertai gejala lain seperti sakit kepala hebat atau nyeri pada area mata.

Dokter mata akan melakukan diagnosis dan penanganan yang sesuai berdasarkan penyebab diplopia yang dialami pasien. Misalnya, penggantian kaca mata untuk diplopia monokular atau pemberian obat sesuai kondisi yang menyebabkan diplopia binokular.

"Penting bagi pasien untuk memahami apakah diplopia yang dialami terjadi pada satu mata atau dua mata, agar dapat diberikan penanganan yang tepat," tuturnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI