Suara.com - Sosok Airin Rachmi Diany tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya perempuan kelahiran 28 Agustus 1976 itu bakal dicalonkan sebagai Gubernur Banten.
Kini jadi politisi, Airin sendiri memiliki latar belakang yang hampir mirip dengan Angelina Sondakh. Keduanya sama-sama merupakan jebolan Putri Indonesia.
Airin adalah finalis Puteri Indonesia tahun 1996 sementara Angelina Sondakh merupakan pemenang Puteri Indonesia pada 2001.
Sama-sama memiliki latar belakang ajang kecantikan, Airin dan Anglina Sondakh terjun ke dunia politik. Sayangnya karier politik keduanya tampak berbeda, seperti apa?
Baca Juga: Tak Hanya Cantik, Ratu Ghefira Putri Airin Miliki Pendidikan Mentereng dan Segudang Prestasi
Beda Nasib Politik Airin dan Angelina Sondakh
Karier Politik Airin
Airin merupakan lulusan sarjana hukum di Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung. Ia kemudian melanjutkan spesialis Studi Notariat di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Airin juga sempat mengambil gelar master di Universitas Padjadjaran di Ilmu Hukum Bisnis.
Karier politik Airin bermula dari tahun 1999 di mana ia terpilih menjadi anggota DPRD Kota Tangerang. Usai menjabat sebagai anggota DPRD, Airin kemudian mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2011 sebagai Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Baca Juga: Respon Dimyati Soal Partai Beringin Balik Dukung Airin: Ngprank itu Golkar!
Airin menjadi Wali Kota Tangsel selama dua periode. Kala itu Airin mendapat berbagai penghargaan atas kepemimpinan dua periodenya itu.
Usai dua periode menjadi Wali Kota, Airin kini dicalonkan menjadi Calon Gubernur Banteng.
Karier Politik Angelina Sondakh
Angelina Sondkah juga memiliki pendidikan yang mentereng. Perempuan yang biasa dipanggil Angie itu menempuh pendidikan S-1 Ekonomi Manajemen di Universitas Atma Jaya.
Angelina Sondakh kemudian menempuh pendidikan S2 dan S3 di Universitas Indonesia mengambil jurusan komunikasi politik.
Soal politik, Angelina Sondkah berhasil menjadi anggota DPR-RI pada 2004 melalui Partai Demokrat. Angie kemudian kembali menjabat pada periode 2009-2014.
Sayangnya di tengah karier politik menterengnya, Angie terseret kasus korupsi terkait anggaran proyek Wisma Atlet Palembang di tahun 2012. Angie akhirnya dibui lebih dari 10 tahun.