Suara.com - Setelah dinantikan selama setahun penuh, akhirnya Maulid Nabi Muhammad SAW akan kembali tiba di bulan September 2024 mendatang. Peringatan ini akan jatuh pada tanggal 16 September 2024, sesuai dengan rilisan SKB 3 Menteri. Untuk menyiapkannya, berikut susunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang dapat Anda gunakan sebagai acuan.
Hari besar untuk umat Islam ini sendiri diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Momen ini adalah hari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, sehingga dirayakan secara meriah oleh banyak umat.
Kegiatan Maulid Nabi yang Biasanya Diadakan
Untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri, kegiatan yang biasa diadakan akan berkenaan dengan kegiatan keagamaan. Misalnya saja, lomba keagamaan, tausyiah, kemudian pertunjukan nasyid, pembacaan Maulid Diba, hingga tabligh akbar.
Susunan acara masing-masing kegiatan tentu dapat berbeda, namun secara umum adalah sebagaimana yang disampaikan di bagian berikutnya.
Baca Juga: Teks Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW, Singkat Namun Penuh Makna
Empat Bagian Besar Acara Maulid Nabi
Secara garis besar kegiatan Maulid Nabi akan dibagi ke dalam empat bagian utama, antara lain:
- Pembukaan, diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan saritilawah. Pembukaan juga dilanjutkan dengan sambutan dari tokoh yang datang dan panitia yang mengadakan acara
- Pembacaan Maulid Nabi, merupakan kegiatan inti dari acara peringatan ini. Cukup banyak kita maulid yang dapat dibaca, dan dapat disesuaikan dengan kesepakatan bersama
- Ceramah atau tausiyah, disampaikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang ajaran Islam dan hikmah dari peringatan Maulid Nabi yang dilaksanakan
- Penutup, biasanya diisi dengan acara doa bersama
Contoh Susunan Acara Maulid Nabi
Untuk susunan acaranya sendiri adalah turunan dari empat bagian besar acara yang disampaikan di bagian sebelumnya. Bisa berbeda-beda sesuai dengan kegiatan yang dijalankan namun secara umum susunan acara yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Pembukaan
- Pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan saritilawah
- Tawasul atau hadiah
- Sambutan-sambutan (dari tokoh yang hadir misalnya ketua lingkungan, tokoh masyarakat, kepala sekolah, ketua panitia, ketua komite, tokoh agama yang dihadirkan, perangkat desa dan muspida, dan lain sebagainya)
- Persembahan lagu qasidah dari grup yang hadir
- Acara inti berupa ceramah dan doa
- Penutup
Itu tadi sekilas gambaran mengenai susunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang dapat menjadi acuan dan dimodifikasi sesuai dengan keperluan. Pada dasarnya, selama acara yang diadakan sudah disepakati dan tidak menyalahi nilai agama apapun, acara peringatan akan dapat dijalani dengan lancar dan tanpa hambatan.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Baca Juga: Apakah Maulid Nabi Libur atau Tidak? Hitung Mundur Tanggal Merah 2024