Perjalanan Panjang Menjadi Seorang Dokter, Ini Tahapan Kuliah Kedokteran yang Harus Dilalui

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 28 Agustus 2024 | 13:15 WIB
Perjalanan Panjang Menjadi Seorang Dokter, Ini Tahapan Kuliah Kedokteran yang Harus Dilalui
Apa Saja Tahapan Kuliah Kedokteran? (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjadi dokter adalah impian sebagian orang yang berminat di bidang kesehatan. Namun, perjalanan menjadi dokter tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa tahapan kuliah kedokteran yang harus dilalui. Lantas apa saja tahapan kuliah kedokteran?

Tantangan pertama adalah tes masuk fakultas kedokteran. Seseorang yang berniat menjadi dokter harus lulus dari tes masuk terlebih dahulu. Jurusan ini memiliki banyak peminat karena peluang kerja yang jelas, sehingga membuatnya menjadi salah satu pilihan prioritas banyak siswa.

Tahun 2020, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mencatat, jumlah peminat jurusan pendidikan kedokteran di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebanyak 3.500-an peserta, sementara daya tampungnya hanya 62 orang. Persaingan ketat saat tes masuk ini menunjukkan bahwa perbandingan lulus untuk jurusan kedokteran mencapai 1:58.

Jika kamu berhasil lulus tes masuk, maka kamu akan menjalani tahapan perkuliahan hingga sampai mendapatkan lisensi sebagai dokter yang diperbolehkan untuk berpraktek. Apa saja tahapan kuliah kedokteran? Cek di sini.

Baca Juga: Foto dan Rekam Anak-anak Serta Wanita Telanjang, Dokter India di AS Ditahan

1. Pendidikan akademik

Setelah lulus tes masuk, siswa akan menjalani tahapan pendidikan akademik selama dua semester. Setelah itu dilanjutkan dengan kompetensi klinik selama 5 semester dari semester III dan VII. Siswa dinyatakan lulus pendidikan akademik setelah membuat skripsi atau memenuhi syarat lulus akademik lainnya sesuai persyaratan yang ditetapkan. 

2. Pendidikan profesi atau co-ass

Ketika sudah menyandang gelar sarjana, kamu belum bisa berpraktek secara langsung dan juga belum bisa disebut sebagai dokter. Tahapan menjadi dokter masih panjang setelah menyandang gelar sarjana. Agar secara resmi bisa disebut dokter, kamu masih harus menjalani tahapan pendidikan profesi atau co-ass untuk mendapatkan pengalaman nyata di dunia kerja kedokteran. Selama menjadi co-ass, kamu akan menghadapi pengalaman nyata secara berotasi seperti menjalankan tugas di departemen penyakit dalam, penyakit anak, bedah dan lain sebagainya.

Pendidikan profesi dijalankan dalam rentang waktu 1,5 sampai 2 tahun. Selama menjalan pendidikan profesi, kamu akan disatukan dalam kelompok-kelompok kecil belajar dan mendapat tugas berupa menganalisis penyakit yang harus dipresentasikan di hadapan dokter senior.

Baca Juga: Butuh Penanganan Dokter Spesialis, Kenali 5 Jenis Nyeri yang Tidak Boleh Diabaikan

3. Ujian sertifikasi

Setelah tahapan co-ass selesai, barulah kamu melaksanakan ujian sertifikasi dokter. Ujian Kompetensi Program Profesi Kedokteran (UKMPPD) ini diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bersama dengan berbagai instansi kedokteran.

Dalam ujian sertifikasi, kamu harus bisa lulus dari dua jenis tes, yaitu CBT dan OSCE. CBT adalah kependekan dari computer based test, kamu akan menjalani ujian tertulis. Sedangkan OSCE adalah objective structured clinical examination, kamu akan menjalani ujian praktik.

Jika kamu melaluinya dengan baik, kamu akan menerima Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Saat menerima STR bersama mahasiswa yang lain, kamu akan melafalkan sumpah sebagai dokter. Setelah itu, kamu resmi bergelar dokter.

4. Internship

Tahap keempat kuliah kedokteran ialah melaksanakan internship atau menjadi dokter magang. Kamu akan melaksanakan program ini selama 1 tahun dan mendapatkan bimbingan dari dokter senior. Perbedaannya dengan masa co-ass adalah kamu sudah memiliki jam kerja sendiri, sudah dipercaya untuk menangani pasien seperti dokter sungguhan.

Kalau kamu dinyatakan lulus sebagai dokter magang, kamu akan mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP). Dengan sertifikat tersebut kamu bisa bekerja di rumah sakit, puskesmas, dan juga membuka praktik sendiri.

Oleh karenanya, saat menjadi dokter magang, banyak yang melakukannya dengan serius. Tahapan ini sangat menentukan kualitas kamu sebagai dokter. Selain itu juga akan mempengaruhi rencana masa depan kamu. Tanpa SIP, kamu juga tidak dapat meneruskan pendidikan spesialis.

5. Pendidikan spesialis

Setelah menyelesaikan internship dan mendapatkan SIP, status kamu masih sebagai dokter umum. Kalau kamu punya minat untuk memperdalam ilmu kedokteran di bidang anak, saraf, atau jantung kamu masih harus melalui tahap pendidikan selanjutnya.

Pendidikan spesialis adalah satu-satunya cara untuk menjadikan kamu sebagai dokter yang terampil di bidang khusus seperti jantung atau saraf. Pendidikan spesialis bisa berlangsung lebih lama daripada pendidikan teori saat masih tingkat sarjana. Kamu harus melalui pendidikan ini sekitar 4-6 tahun tergantung bidang yang kamu ambil.

Demikian itu jawaban untuk pertanyaan mengenai apa saja tahapan kuliah kedokteran.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI