Suara.com - Selama musim panas, risiko dehidrasi dan sakit kepala, termasuk migrain, meningkat akibat suhu panas dan paparan sinar matahari. Berikut beberapa alasan mengapa sakit kepala sering terjadi di musim panas dan cara mengatasinya:
- Dehidrasi: Ketika berada di luar ruangan pada cuaca panas, tubuh berkeringat dan menyebabkan dehidrasi jika tidak cukup minum air.
- Sensitivitas Terhadap Cahaya: Banyak penderita migrain sensitif terhadap cahaya terang. Paparan sinar matahari yang intens dapat memicu sakit kepala bagi mereka yang memiliki sensitivitas ini.
- Perubahan Tekanan Udara: Perubahan cuaca yang cepat, seperti perubahan dari cerah menjadi hujan atau badai, atau peningkatan suhu yang drastis, juga dapat memicu sakit kepala.
Selain sakit kepala, gejala lain seperti keringat berlebihan, kulit kering, pusing, kelelahan, dan kram otot bisa menjadi tanda kelelahan akibat panas.
Gejala yang lebih serius seperti kebingungan, muntah, denyut jantung cepat, kesulitan bernapas, atau kehilangan kesadaran bisa menunjukkan serangan panas, yang memerlukan perhatian medis segera.
Penting untuk tidak hanya mengobati rasa sakit yang dialami, tetapi juga menghentikan masalah tersebut agar tidak berubah menjadi sesuatu yang lebih serius, seperti kelelahan akibat panas atau sengatan panas.
Kiatnya adalah saat terkena panas secepatnya dinginkan tubuh dengan masuk ke ruangan dengan pendingin atau kompres es yang ditempelkan pada ketiak atau leher.
Minum sedikit air dingin atau elektrolit, istirahat di ruang gelap dan tenang, dan minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen, naproxen atau asetaminofem untuk meredakan sakit kepala.