Menonton TV Berlebihan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung? Ini Penjelasan Pakar

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 28 Agustus 2024 | 07:15 WIB
Menonton TV Berlebihan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung? Ini Penjelasan Pakar
Ilustrasi nonton tv (Pixabay/renateko)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menonton televisi secara berlebihan sudah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur, obesitas, dan masalah kesehatan mental.

Namun, dampak waktu layar yang berlebihan pada risiko penyakit jantung kini semakin jelas dengan hasil studi terbaru yang diungkapkan oleh Medical Daily, Selasa (27/8/2024).

Penelitian ini mengungkapkan bahwa menonton TV dalam durasi yang panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada dewasa muda.

Setiap jam tambahan menonton TV setiap hari pada usia 23 tahun berpotensi meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner sebesar 26 persen, dan kejadian penyakit kardiovaskular sebesar 16 persen.

Studi berskala besar yang melibatkan lebih dari 4 ribu dewasa muda berusia antara 18 hingga 30 tahun ini merupakan penelitian jangka panjang yang menilai risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.

Para peneliti mengikuti peserta selama 30 tahun, dan hasilnya dipublikasikan di Journal of General Internal Medicine.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu menonton TV di usia awal 20-an memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan masalah kardiovaskular di kemudian hari.

Setiap jam tambahan menonton TV setiap tahun bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 55 persen, stroke sebesar 58 persen, dan penyakit kardiovaskular sebesar 32 persen.

Menurut para peneliti, masa dewasa muda adalah periode krusial untuk melakukan intervensi dalam kebiasaan menonton televisi guna mencegah dampak buruk pada kesehatan jantung.

"Dalam studi kohort prospektif ini, menonton televisi yang lebih banyak di masa dewasa muda dan peningkatan tahunan dalam menonton TV selama paruh baya dikaitkan dengan kejadian penyakit kardiovaskular dini, terutama penyakit jantung koroner," ungkap para peneliti.

Dr. Jason Nagata, penulis utama studi ini, menekankan bahwa peningkatan waktu layar bisa menggantikan aktivitas penting seperti tidur dan olahraga, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di masa depan.

"Temuan kami menunjukkan bahwa jumlah waktu yang dihabiskan dewasa muda untuk menonton layar dapat secara signifikan mempengaruhi risiko mereka mengembangkan kondisi jantung serius di kemudian hari," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI