Namun, Susi menghadapi kendala dalam mengangkut hasil ikannya dengan cepat, yang kemudian mendorongnya untuk mendirikan perusahaan penerbangan Susi Air pada tahun 2004.
Susi Air kini mengoperasikan 50 pesawat berbagai jenis, termasuk Cessna Grand Caravan dan Pilatus PC-06 Porter, dengan 179 pilot, sebagian besar di antaranya adalah pilot asing.
Keberhasilan Susi dalam bisnis aviasi ini turut mengantarkannya menjadi salah satu pengusaha wanita paling berpengaruh di Indonesia.
Tahun 2014, Susi Pudjiastuti diangkat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu langkah fenomenalnya adalah kebijakan penenggelaman kapal-kapal nelayan asing yang beroperasi secara ilegal di perairan Indonesia.
Langkah ini bertujuan untuk memberantas pencurian ikan oleh kapal asing dan meningkatkan pendapatan negara dari sektor perikanan.
Kebijakan tegasnya dalam menenggelamkan kapal asing berhasil menekan tingkat pencurian ikan di Indonesia dan membuat ekspor ikan Indonesia mulai naik daun. Susi pun menjadi simbol keberanian dalam melindungi kedaulatan laut Indonesia.
Meski sempat kontroversial, Susi tetap teguh pada prinsipnya. Saat pelantikannya sebagai menteri, publik sempat dihebohkan dengan kebiasaannya merokok dan tato burung Phoenix di pergelangan kaki kanannya. Namun, hal ini justru mempertegas citranya sebagai seorang pemimpin yang otentik dan tidak terpengaruh oleh norma-norma konvensional.
Susi Pudjiastuti adalah bukti nyata bahwa dengan ketekunan dan keberanian, siapa pun bisa meraih sukses, bahkan tanpa ijazah formal. Sosoknya yang penuh semangat dan inovatif menjadikan Susi sebagai salah satu tokoh paling dihormati di Indonesia.