Suara.com - Rebo Wekasan jatuh pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, sering kali dianggap sebagai hari yang penuh dengan potensi musibah dan bala. Karena itu, banyak dari kita yang berusaha untuk melakukan berbagai amalan sebagai bentuk perlindungan diri. Salah satunya adalah sholat Rebo Wekasan, sebuah tradisi yang masih dijalankan oleh beberapa umat Muslim hingga sekarang.
Namun, ada pertanyaan yang mungkin muncul di benakmu: apa sebenarnya sholat Rebo Wekasan ini, dan bagaimana hukumnya dalam Islam?
Apa Itu Rebo Wekasan?
Rebo Wekasan adalah sebutan untuk hari Rabu terakhir di bulan Safar, yang dalam tradisi masyarakat Indonesia, khususnya di beberapa daerah, dipercaya sebagai hari penuh musibah dan bala. Kamu mungkin sudah sering mendengar tentang ini, terutama dari orang tua atau dalam komunitas yang masih memegang teguh tradisi leluhur.
Pada hari Rebo Wekasan, banyak umat Muslim yang melakukan berbagai amalan untuk memohon perlindungan dari segala macam marabahaya yang mungkin datang. Salah satu amalan yang cukup dikenal adalah sholat Rebo Wekasan.
Baca Juga: Doa Setelah Sholat Tahajud yang Mustajab: Latin dan Artinya
Hukum Shlat Rebo Wekasan
Berbicara tentang hukum sholat Rebo Wekasan, ini memang masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Sebagian ulama, seperti KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), berpendapat bahwa shalat ini tidak ada dasar syariatnya, sehingga dianggap haram untuk dilaksanakan.
Namun, ada juga ulama seperti Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki yang menyebutkan dalam kitabnya, Kanz al-Najah wa al-Surur, bahwa shalat ini boleh dilakukan dengan syarat tidak diniatkan khusus sebagai shalat Rebo Wekasan, melainkan sebagai shalat sunnah mutlak. Jadi, jika kamu ingin melakukannya, pastikan niatmu benar-benar hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bukan semata-mata karena tradisi.
Niat dan Tata Cara Sholat Rebo Wekasan
Kalau kamu tertarik untuk melaksanakan sholat Rebo Wekasan, tenang saja, tata caranya tidak rumit kok. Shalat ini dilakukan seperti shalat sunnah biasa, dengan niat yang khusus untuk menolak bala. Biasanya, sholat ini dikerjakan sebanyak empat rakaat, dengan dua rakaat satu salam. Setelah selesai melaksanakan sholat, kamu bisa melanjutkannya dengan doa tolak bala. Berikut ini adalah tata cara singkatnya:
1. Mulailah dengan takbiratul ikhram sambil niat di dalam hati: "Usolli sunnatan ahajti lidaf ‘il bala’ arba ‘a raka-tain lillahi ta’ala."
2. Setelah itu, bacalah surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surat Al-Kautsar 17 kali, surat Al-Ikhlas 5 kali, surat Al-Falaq 1 kali, dan surat An-Nas 1 kali.
Baca Juga: Hukum Wanita Haid Mengganti Sholat
3. Lakukan rukuk dan sujud seperti biasa dengan tumakninah.
4. Ulangi untuk rakaat kedua dengan bacaan yang sama.
5. Akhiri dengan tasyahud akhir dan salam.
Setelah menyelesaikan sholat, kamu bisa memanjatkan doa tolak bala memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala bentuk musibah yang mungkin menimpa. Ingat, yang terpenting adalah niat yang tulus dan keyakinan penuh kepada Allah SWT.
Itulah penjelasan mengenai apa itu Rebo Wekasan, niat dan tata cara sholat Rebo Wekasan.