Kronologi Diviayu Catur Wulandari Dikecam
Aksi Diviayu membela Erina Gudono serta menyinggung masyarakat miskin ramai menjadi pemabahasan di media sosial X. Salah satu netizen melalui cuitannya menunjukkan rasa heran terhadap penalaran sang Puteri Indonesia ini.
“Sekelas Puteri Indonesia masih belum punya nalar yang bagus dan critical thinking yang memadai, buat memahami suatu konteks pun sulit. sebenernya yang masih mikir ini soal Pemilu dan belum move on ya mereka-mereka sendiri karena tiap berargumen ngga jauh dari 'anak abah',” tulis warganet.
Hal ini berawal dari kasus Erina Gudono. Istri Kaesang Pangarep itu memang tengah menjadi topik perbincangan warganet saat ke Amerika Serikat (AS). Pasalnya, Erina malah pamer kemewahan saat bersiap lanjut S2 di Universitas Pennsylvania.
Erina memamerkan jendela pesawat yang belakangan terungkap bahwa itu adalah private jet jenis gulfstream. Harga sewa jet pribadi ini tak main-main, yaitu bisa mencapai Rp4 miliar untuk sekali jalan.
Tak cuma pesawat, Erina juga memamerkan roti seharga Rp400 ribu yang disantap Kaesang. Aksinya itu tentu mematik emosi publik. Bukan tanpa sebab, kondisi politik di Indonesia sedang panas-panasnya akibat putusan MK terkait Pilkada 2024. Salah satunya yang mempengaruhi pencalonan Kaesang di Pilgub Jateng.
Warganet mengecam kondisi hamil Erina yang bisa pamer gaya hidup mewah. Sementara banyak perempuan hamil di Indonesia harus berjuang terlebih dahulu hanya untuk sekadar beli vitamin.
Ada pula warganet yang menyoroti harga roti yang enak-enak dimakan Erina itu setara gaji guru honorer per bulan di Indonesia.

Namun, beragam kecaman yang dialamatkan ke Erina malah membuat Diviayu Catur Wulandari tidak terima. Ia pun menyebut semua permasalahan ini disebabkan oleh orang miskin yang hanya bisa menyalahkan pemerintah.
Baca Juga: 20 Aset Tanah Jokowi: Satu Rumah Bisa Buat Gaji 16.000 Guru Honorer se-Indonesia
“Ya Allah lagi hamil gede, dikata-katain mba Erina. Perkara roti Rp400 ribu. Mbak Erina ini keluarga kaya loh dari orok. Masalahnya simple, orang miskin tapi nyalahin pemerintah,” tulis Diviayu Catur Wulandari.